Popular Post

Posted by : Unknown Sabtu, 18 Februari 2012


Fairy Tail Chapter 234

Di tengah hujan, Bluenote, sang penyihir gravitasi menghadang Natsu dkk. Kekuatannya membuat para penyihir pairi Tail tak mampu berbuat banyak. Bahkan, sihir Fairy Glitter yang baru saja didapat oleh Cana juga tak mampu memberi pengaruh pada penyihir kuat Grimore Heart itu.

Untungnya, di saat-saat kritis tersebut, Gildarts datang ...



"Jadi, kau Gildarts ..." Bluenote dan Gildarts saling memandang satu sama lain. Bukan saling memandang seperti seorang pacar, melainkan pandangan antar lawan yang saling berpikir untuk bisa mengalahkan.

"Pergi dari sini" Ucap Gildarts ke rekan-rekannya sambil terus melihat ke Bluenote.

"Apa??" Natsu seperti tak puas
.
"Ini pertama kalinya aku melihat Gildarts semarah itu" Ucap Happy.

"Pergi!!!" Teriak Gildarts dan kemudian ia berlari, bersiap menyerang Bluenote.

"!!" Musuh menggerakan tangannya, mengendalikan gravitasi tanah yang dipijak oleh Gildarts, ia mengangkatnya.

"Tanahnya ..."
"Terbalik ke bawah!??" Ucap kaget Lucy dan natsu.

"!!" Namun, itu sama sekali tak menghentikan langkah Gildarts. Ia meloncat dari tanah yang dipijaknya, langsung ke arah Bluenote sambil bersiap untuk memukul. Bluenote juga bersiap, dan ...

Saling hantampun terjadi, menciptakan hembusan angin yang meledakan tanah di sekitar mereka.

"Uwooo!!!" Natsu dan yang lainnya terhempas.

"Gila, kekuatan sihir mereka benar-benar gila" Ucap Lucy.

Bluenote terpaku setelah serangan tadi, sementara Gildarts masih menatap dengan tekad melindungi yang kuat.

"Kekuatannya melebihiku?
Melebihiku!??" Bluenote menatap Gildarts.

"Ku pikir kita memang harus menurutinya untuk segera pergi dari tempat ini" Ucap Wendy yang mengangkut Makalov.
"I-Iya, tapi ..." Lucy masih berat untuk meninggalkan mereka.
"Ayo pergi ...
Kalau tetap disini, kita cuma akan mengganggu Gildarts" Ucap Cana, Lucy terdiam.

"Kuat sekali! Aku mau menonton pertarungan ini!!" Ucap Natsu.
"Ayo pergi, Natsu" Ajak Lucy.

Dan akhirnya, merekapun pergi, meninggalakn Gildarts dan Bluenote bertarung tanpa halangan.

"Ini adalah Ujian yang sangat penting ...
Dan lebih banyak anak-anak yang memimpikan ujian ini dibanding orang dewasa ..." Ucap Gildarts.
"Ujian ini menunjukan kebulatan tekad mereka untuk menuju masa depan ...
Dan kalian telah menginjak-injak impian itu ..." Gildarts benar-benar marah.

Sementara itu, bantuan juga datang di camp pengobatan tempat Lisana dan yang lainnya, tempat pertaungan Rustyrose ...

"Siapa kalian ini!??" Rustyrose yang diserang tiba-tiba berteriak tak terima.
"!!" Dua orang penyihir berdiri di depannya, dua penyihir kuat Fairy Tail yang baru saja tiba.

"Fried!
Bixlow!!?"
"Kenapa mereka bisa datang kemari??"

"Kami melihat api sinyal ..."
"Kami juga kemari bersama Gildarts" Ucap Fried dan Bixlow.

"Gildarts juga kemari??" Lisana terlihat senang.

"Haahh!!
Sepasang orang lemah yang datang bukanlah tandinganku!!" Rustyrose merubah tangannya menjadi tangan monster, sama seperti ketika ia menghadapi Elfman.

"Awal, kami tak bermaksud melakukan ini ...
Tapi kami harus mengalahkanmu"
"Kau telah melukai teman kami ...
Aturan itu, jadi tak berlaku untukmu" Fried dan Bixlow juga bersiap untuk menyerang.

"Baryon Formation!!!" Sebuah tembakan laser menuju ke aah Rustyrose.

"Haha! Aku dapat memantulkan apapun dengan tameng emas dari lengan kiriku!!"

"Yami no Ecripture Pain!!" Serangan kembali dilancarkan.

"Aku juga punya sayap pegasus di kakiku!" Rustyrose terbang, menghindari serangan tadi.
"Apa kalian pikir kalian bisa mengalahkanku!??
Kekuatanku tak terbatas!!
Sacred Guardian Beast, Belfast of the Hurricane!!!
Habisi mereka" Rustyrose memanggil monster raksasa.

"Apa-apaan itu!??" Si kucing kaget.

"Seidr Magic Puppeteer!!" Bixlow tak takut sama sekali dan bersiap dengan sebuah sihir.
"Hancur!!!!"

Monster Rustyrose dihancurkan dengan mudah.

"Ti-tidak mungkin!!!" Rustyrose tak percaya.

"Yami no Ecriture ...
Zetsui" Fried menarik pedangnya dan berubah ke mode perang, kemudian menyerang Rusty hingga terpental.

"Hebat ..."
"Kekuatan Dewa Petir ..."
"Jadi seperti inilah kalau mereka serius, benar-benar hebat"

"Berdirilah!"
"Kau pasti tak mati hanya karena itu kan" Fried dan Bixlow yang sudah di mode siap tempur menatap ke Rustyrose.

"A-aku merasa ...
Takut?" Pikir Rustyrose.

Duel di Pulau Tenrou hampir mencapai akhir ...
Dan kami percaya, kami akan menang ...
Kami benar-benar percaya hal itu ...

-To be Continued-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -