Popular Post

Posted by : Unknown Sabtu, 18 Februari 2012

Fairy Tail Chapter 251

"Apa katamu!!???" Gray, Natsu, Gagil dan Elfman sedikit kaget saat mendengar pernyataan Makalov.

"Aku bilang ...

Ujian untuk naik ke kelas S akan ditunda untuk sementara" Ucap Master.

Fairy Tail Chapter 251 - Hak Untuk Menyayangi
Teks Version by Beelzeta.com

"Aku sama sekali tak mengerti kek!!!"

"Kenapa kau menundanya!!??"

"Aku ingin naik ke level S!!!"

"Yang jadi kandidat itu Levy, bukan kau"

"Mengingat semua hal yang telah terjadi, aku tak punya pilihan lain" Keputusan Master sudah bulat.

"Di antara para kandidat, ternyata terdapat mata-mata dewan sihir ...

Apalagi, Grimore Heart juga ikut campur"

"Saat ini kita memang tak punya pilihan lain" Ucap Mira dan Levy yang setuju, tak seperti para lelaki keras kepala : Natsu, Gray, Gagil dan Elfman.

"Aaah, aku ingin naik ke kelas S" Gray bersikeras.

"Tidak apa Gray-sama, berikutnya kau pasti berhasil" Hibur Juvia.

"Seorang priapun terkadang ada batasnya"

"Aku tidak akan menyerah!!

Aku akan naik ke level S bagaimanapun caranya!!!" Ucap Natsu sedikit berteriak.

"Gray, Elfman, Levy, kalian semua menyerah kan?

Kalau begitu biar aku saja yang naik ke level S!!

Kalian dengar??

Level S!!!!" Lanjutnya.

"Tenanglah Natsu" Pinta Happy.

"Aku sudah menduga akan jadi seperti ini" Ucap Master.

"Kalau begitu ...

Akan ku buat pengecualian, mari kita lanjutkan dan mulai saja ujian terakhirnya ...

Kalau kau menang melawanku, kau akan langsung naik ke kelas S" Tantang Master.

"Benarkah itu kakek!!??

Baiklah, aku jadi bersemangat!!!"

"Ayo mulai"

Buakkk!!!!

Belum satu detik berlalu, tubuh Natsu sukses nancap di pohon akibat pukulan keras tangan raksasa Makalov.

..........

Di sisi lain, tampak Laxus sedang menjewer pipi Lisana.

"Apa yang ...

Kau lakukan??"

"Ehh, aku hanya tidak yakin kalau ini kau" Ucap Laxus.

"Tentu saja ini aku!!

Kasar sekali!!" Bentak Lisana.

"Fufufu, sejak dulu kau selalu saja diejek ya, aku kasihan padamu" Ucap Eva Green.

"Waspada sekali, Laxus memang hebat" Ucap Fried.

Sementara itu, tak jauh dari tempat itu, terlihat seseorang mengawasi dari balik pepohonan.

"Aku ingin menyapa merekia, tapi aku gugup sekali" Ternyata itu Wendy. Ia gugup dan belum siap bergabung dengan semuanya.

"Eh? Apa yang kau takutkan?" Tanya Charle.

"Memang banyak rumor yang beredar, tapi mereka itu orang baik" Tiba-tiba Erza datang dari belakang.

"E-Erza-san?"

"Merekia hanya sedikit canggung" Jelas Erza.

"Baik, aku akan menyapa mereka" Ucap Wendy.

----- Fairy Tail Chapter 251 -----

Di tempat lain, tepatnya di sebuah sungai yang airnya dapat menyembuhkan, terlihat Lucy dan Cana sedang mandy bersama.

"Uuukhh" Lucy mengusapi dadanya dengan air.

"Mata air pengobatan ...

Aku rasa airnya akan meresap ke dalam tubuh kita" Ucap Cana.

"Cana, apa tanganmu baik-baik saja?" Lucy khawatir.

"Maksudmu setelah aku mendapat Fairy Glither?

Seperti yang kau lihat, tubuhku sudah tidak menjadi pinjaman Mavis lagi" tatoo di lengan kanan Cana telah menghilang.

"Mm, Lucy, maaf ya" Ucap Cana.

"Maaf kenapa?" Lucy tak mengerti.

"Yah, aku mengkhianatimu dan lari ke kuburan Mavis" Jelas Cana.

"Tidak apa-apa" Sahut Lucy.

"Tapi hal itu selalu menghantui pikiranku ...

Mengkhianati rekanmu merupakan hal yang akan selalu kau sesali seumur hidup"

"Aku tak menganggapnya sebagai pengkhianatan ..

Bagiku itu hanya iseng dan bercanda ala Guild ...

Benar kan?

Cana, jangan terlalu memikirkannya, aku jadi ikut sedih" Ucap Lucy dan kemudian Cana tersenyum.

"Sebenarnya aku tak ingin naik ke level S ...

Aku hanya memikirkan cara untuk menceritakan yang sesungguhnya pada ayahku"

----- Fairy Tail Chapter 251 -----

Pindah ke tempat lain, jauh di pinggir suangi, tampak Natsu dan Gildarts sedang memancing.

"Ada apa dengan wajah murammu itu hah?" Gildarts bertanya ke Natsu.

"Yah, memancing tidak menarik sama sekali" Ucap Natsu.

"Kau tak mengerti tentang perasaan romantis pria ya"

"Itu benar, iakn inilah yang disebut romantis" ucap Happy.

"Insting memburu!!

Fenomena alam terhebat yang dapat menyatukan kita, para lelaki ...

Makan atau dimakan, itulah yang dinamakan tantangan!!!

Itulah taman bermain lelaki sejati!!" Ucap Natsu.

"Oh, aku rasa aku mendapat sesuatu" Tiba-tiba umpan Natsu nyangkut sesuatu.

"Bagus Natsu, tarik, ayo tarik!"

"Gildarts ..." Tiba-tiba Lucy dan Cana datang menghampiri.

"Tunggu sebentar, roman laki-laki Natsu sedang terbangun" Ucap Gildarts.

"Tapi Cana ingin menyampaikan sesuatu yang penting" Ucap Lucy.

"Ng?"

"Ayo kesini Natsu, Happy" Lucy menarik Natsu dan Gray agar Cana bisa berduaan dengan ayahnya.

"Uwaa, Ikannya!"

"Makanan semua orang!!" Dengan terpaksa mereka berdua menjauh.

"..." Cana bersiap.

"Ada apa?" Gildarts bertanya.

"Alasan aku bergabung dengan Pulau ini adalah ...

Aku datang untuk mencari ayahku" Cana memberanikan diri.

"Hmm...

Aku baru pertama kali mendengar ini" Ucap Gildarts.

"Apa itu yang ingin kau bicarakan?

Apa ayahmu bagian dari Fairy Tail?" Ia lalu bertanya.

"Y-

Ya.."

"Berjuanglah Cana" Lucy mendukung dari jauh.

"Kalian berdua kembalilah ke perkemahan" kemudian Lucy meminta Natsu dan Lucy pergi.

"D ...

Dia ...

Dia alah kau, Gildarts" Akhirnya Cana menyampaikannya.

"Eh?

Ehhhhhhh!!!???????" Gildarts kaget, begitu juga Natsu dan Happy yang ternyata belum pergi.

"Banyak hal yang terjadi ...

Aku tak pernah sempat memberitahumu" Ucap Cana.

"Tu ...

Tunggu ..."

"Memang sulit untuk menerimanya, bukan?"

"Me-memangnya kau anak dari mana???

Sara? Naomi? Clarie? Feena? Marie? Eliza??

Tidak tidak, warna rambutmu beda, Emma? Lila? Jean? Sydney? Michelle? Stephanie!???"

"Haaah!!!???

Sebenarnya sudah berapa wanita yang kau tiduri!!!???" Mendadak ekspresi Cana berubah menjadi galak.

"A-aku tahu!

Sylvia kan??

Kau mirip dengannya"

"Akhh, aku tidak tahan lagi!!!

Wanita-wanita kotor itu bersama ayahku dan menjadi orang tuaku!???

Cih, bagaimana bisa itu terjadi ..." Mendadak Cana Bad Mood dan hendak pergi.

"Tu-Tunggu ..."

"Hanya itu yang ingin ku katakan ...

Dan itu bukan berarti aku menganggapmu sebagai bagian dari keluargaku atau semacamnya" Cana benar-benar ngambek.

"Kita tetap seperti apa ada..."

"!!" Cana kaget, tiba-tiba Gildarts memeluknya.

"Kqu adalah anak Cornelia ...

Aku sangat yakin akan hal itu" Ucap Gildarts.

"Lepas ...

Kan ..."

"Kenapa kau tak pernah mengatakan apa-apa?" Gildarts bertanya sambil tetap memeluknya.

"Sulit mengatakannya setelah apa yang terjadi selama ini ..."

"Cornelia adalah satu-satunya wanita yang aku cintai" Ucap Gildarts.

"Dia juga satu-satunya wanita yang pernah ku nikahi ...

Aku serius bekerja hingga aku meninggalkannya selama 18 tahun ...

Aku hanya mengikuti kemana arah angin membawaku ...

Aku tak pernah menyangka kalau aku memiliki seorang anak ...

Maafkan aku ...

Aku benar-benar tak tahu"

"Tidak apa-apa, aku satu-satunya orang yang mengetahui ini semua" Ucap Cana.

"Mungkin memang salahku karena memutuskannya sendiri, tapi pelukan barusan telah menghilangkan semua beban di dadaku"

"Aku mempunyai seorang anak ..."

Sedekat ini" Gildarts menangis.

"Tidak apa-apa, aku juga tidak akan meminta pertanggung jawaban ...

Bersikaplah seperti biasa ...

Tapi, izinkan aku mengatakan ini sekali saja ...

aku senang bertemu denganmu, ayah" Cana tersenyum.

Gildarts teringat akan saat-saat pertama kali bertemu Cana dan ia semakin terharu.

"Cana!!!" Gildarts kembali memeluk erat anaknya.

"Kau tak perlu menyapaikan hal yang menyedihkan seperti itu ...

Aku tak akan membiarkan itu terjadi lagi ...

Mulai saat ini, kita akan bekerja atau pergi minum bersama"

"Hah, kedengarannya seperti aku akan mengganggumu, iya kan?" Cana tersenyum.

"Tolong ...

Izinkan aku memiliki hak untuk menyayangimu" Pinta Gildarts, Cana tak kuasa menahan haru.

Bahkan, Lucy yang melihatnya juga tampak terharu ...

"Seorang ayah ...

Saat aku pulang ke rumah nanti, mungkin aku juga akan berjumpa" Pikir Lucy.

..........

Kita berada di bawah hangatnya sinar matahari ...

16 Desember x784 ...

Pulau Tenrou ...

Penghancur yang tak terelakan akhirnya datang ...

Jauh di atas Pulau Tenrou, Seekor naga tampak terbang semakin mendekat.

-To be Continued-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -