Popular Post

Posted by : Unknown Jumat, 15 Februari 2013



▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲

Chapter 190 ►BERBURU





Pokkle dan ketiga rekannya masih mengawasi para makhluk chimera.
“...
Nggak ada yang menerima pesan kita.
Tampaknya lima kelompok hunter yang kita kenal sudah dilenyapkan.” Ucap Ponzu ketika menerima laporan dari lebahnya.
“Benarkah...?
Kurasa kita harus kembali...!” Ucap Pokkle.
“Ya! Ya!” Ucap rekannya sambil mengangguk.

“Kurasa kita nggak akan bisa mengatasi makhluk ini sendirian. Kita harus keluar dari NGL dan mengumumkan ini pada dunia, dan lalu menyusun regu penyelamat resmi.” Ucap Pokkle.

“Lakukan apa yang kau mau! Cepat keluar dari sini!
Kalau kita berlama-lama di sini...” Teriak rekan Pokkle, lalu dibelakangnya muncul makhluk chimera Kumbang yg muncul dari dalam tanah dan langsung menyabit kepalanya hingga putus.

Serangan yg tak terduga.
“Mereka...
Mereka di sini!!!” Walaupun kepalanya terpenggal, dia masih bisa berteriak tapi kemudian tewas.

“Aaaaaahhhhhh!!
Rainbow!!
Busur merah!!” Teriak Pokkle sambil menggunakan Nen dan membentuk panah dari tangannya.
Pokkle langsung melesatkan panah Nen miliknya dan mengenai kepala chimera Kumbang hingga tembus dan terbakar.
“Cepat lari! Mereka berdatangan!” Teriak Pokkle pada dua rekannya yg masih hidup.

Dan dari bawah jurang muncul makhluk chimera Laba-laba.
“A...
Wajah manusia!?” Pikir Pokkle ketakutan.

“Tembak! Tembak dia sekarang!!!” Teriak rekan Pokkle.

Pokkle langsung mengarahkan panahnya ke kepala chimera Laba-laba.
Tapi dengan sigap, chimera Laba-laba menangkap panah Nen milik Pokkle dengan mudah.
“...
Dia menangkap panah tercepat dari ketujuh panahku, panah orange, dengan mudah...” Pikir Pokkle dalam hati.
Pokkle memiliki 7 busur panah yg berwarna.

“Apa ini yang mereka bicarakan? Tapi aku bisa melihatnya dengan jelas.
Apa para bawahan nggak bisa melihat ini?
Ah... aku tahu. Energi kehidupan yang mengelilingimu adalah sumber dari senjata ini.
Kau pasti akan jadi sarapan yang sangat bernutrisi bagi yang mulia.” Ucap Chimera Laba-laba sambil meneliti anak panah Nen yg ia tangkap dari Pokkle.
“!?” Pokkle hanya terdiam.

Lalu Chimera Laba-laba mengarahkan duburnya pada Pokkle, dan menembakkan jaringnya tapi Pokkle dapat menghindarinya. Hingga jaring laba-laba malah mengenai rekannya yg berdiri dibelakangnya.

“Hii
Hiieeee
Aaaahhhh!!” Teriak rekan Pokkle.

“Balda!!” Teriak Pokkle khawatir.

Balda langsung ditarik menggunakan jaring laba-laba, lalu chimera laba-laba memakan kepalanya. Balda seketika langsung tewas.
“Eh?
Sial! Refleksku membuatku menggigitnya lagi.
Seharusnya kita tidak merusak makanan yang mulia! Ahh... Komandan Zazan pasti akan sangat marah...” Pikir chimera Laba-laba.

“Kau...!!!” Teriak Pokkle dan menembakkan panahnya lagi tapi chimera Laba-laba dapat menangkapnya dengan mudah.

Kemudian Pokkle marah dan terus menyerang chimera Laba-laba dengan tangan kosong. Memukul wajahnya dengan cepat.
“Oh?
Tu... Tunggu, hentikan!
Aku masih memegang sesuatu di tanganku.” Pinta chimera Laba-laba tapi Pokkle tak menghiraukannya dan terus memukulnya.

“Rasakan ini!” Pokkle mengarahkan panahnya dari jarak dekat.
Tapi tiba-tiba Pokkle terjatuh dan pingsan.
Ternyata muncul chimera wanita dengan ekor yg panjang. Kepala Pokkle dipukul menggunakan ekornya hingga pingsan.

“Komandan Zazan!” Ucap chimera Laba-laba.
“Caramu bertempur selalu penuh dengan kelengahan.
Kau cukup melepaskan apa yang ada di tanganmu.” Ucap Zazan memarahi Laba-laba.
“Ah... benar juga!” Sahut Laba-laba sambil melepaskan Balda yg tewas.
“Kita kembali sekarang. Kurasa dia punya nutrisi yang sebanding dengan ribuan manusia manusia.
Kerja bagus, Pike.” Ucap Zazan.
“Aah...
Saya senang sekali dengan kata-kata anda!
Aku tidak pantas menerima pujian seperti itu!” Sahut Pike si Laba-laba.
Kemudian mereka pergi dengan membawa Pokkle dan Balda.

Sementara itu, Ponzu berlari ke dalam hutan karna ketakutan.
“.........
Aku nggak bisa menolongnya sendirian!! Aku harus cari bantuan!!
Ma... Masih belum terlambat!! Walau dia sudah ditangkap...
Mereka nggak akan langsung memakannya.” Pikir Ponzu dalam hati sambil terus berlari ke dalam hutan.

Kemudian Ponzu menulis sesuatu pada selembar kertas dan diberikan ke lebahnya.
“Aku mohon.
Tolong temukan hunter yang memiliki aura yang kuat dan antar pesan ini.” Ucap Ponzu pada lebahnya, “Aku harus ke perbatasan secepat mungkin...!
Pasti ada orang di sana!” Lanjutnya sambil terus berlari.

Tapi tiba-tiba muncul Chimera Landak dan langsung menembak kepala Ponzu menggunakan senjata api.
Ponzu pun langsung tewas seketika.
“Kyahaha!
Kyahahahahaha!
Kyahaha. Menyenangkan!
Berburu. Memang sangat menyenangkan...!” Ucap Chimera Landak sambil memakan tubuh Ponzu dan hanya menyisakan pakaiannya.


Sementara itu, Kaito dan rekannya telah menerima pesan Ponzu yg dikirim melalui lebahnya.
Kaito langsung membaca selembar kertas itu.
"Hubungi komite hunter"
"Selamatkan aku!!"
"Sarang semut Chimera"
"Wilayah berbatu"
"NGL"

“Kurasa akan agak berbahaya sekarang. Masih mau ikut?” Tanya Kaito pada Killua dan Gon.
“Tentu saja!” Jawab Gon.
“Kami juga Pro.” Sahut Killua.

“Nona penerjemah, kami agak buru-buru jadi kami akan pergi duluan.” Ucap Kaito.
“Oke. Kuda-kuda bisa jalan lebih cepat.” Ucap gadis penyewa kuda.
“Itu masih lamban.” Sahut Kaito.
“Eh?” Gadis penyewa kuda terkejut.

“Kalian berdua, kembali ke perbatasan dan bergabung dengan yang lain. Hubungi komite. Dan pastikan kau mengatakan pada mereka kalau kita sedang berhadapan dengan bentuk kehidupan berbahaya tingkat tertinggi.” Ucap Kaito pada Stick dan Podongo.
“Roger!” Tanggap Stick.

“Kalau kalian nggak bisa menyesuaikan, akan kutinggal.” Ucap Kaito.
“Baiklah.” Ucap Killua.
“Semua siap!” Sahut Gon.

Kaito, Gon, dan Killua langsung berlari melesat dengan cepat hingga membuat gadis penyewa kuda dan kudanya nyengir.

“NGL dan semut Chimera... ini adalah kombinasi terburuk yang kubayangkan.
Ini bisa berubah jadi Biohazard yang belum pernah terjadi sebelumnya!!” Pikir Kaito dalam hati.

Bersambung ke chapter 191

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -