Popular Post

Posted by : Unknown Senin, 04 Maret 2013



▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲

Chapter 196 ►VS REGU HAGYA : BAGIAN 3◄





Setelah Gon mengalahkan Baro, kini giliran Killua untuk maju melawan Chimera Badak bertanduk tiga.
“Apa nggak apa? Jangan kira aku seperti sampah yang di sana.” Ucap Chimera Badak sambil menunjuk Baro yg terkapar, “Aku 10 kali lebih kuat.” Lanjutnya.
“Itu saja?
Sudah cukup membualnya.” Sahut Killua.

“.........” Gon hanya terdiam dengan tatapan tajam.

“Aura mereka jadi lebih kelihatan setelah mereka masuk ke mode pertarungan.
Kurasa mereka tipe petarung. Walau aku sedikit khawatir kalau Gon adalah pemula yang lambat.
Tapi semua berjalan dengan mulus...!
Kalau begini, kita bisa sampai ke tempat ratu sebelum dia melahirkan!!
Tapi kenapa aku memiliki firasat buruk tentang ini?
Seperti aku telah meninggalkan sesuatu....
Ketidaknyamanan yang tidak bisa kugoyahkan.” Ucap Kaito dalam hati.

@[273425049430283:]

Sementara itu, di markas Divisi Koruto.
Ramott masih asyik memainkan auranya. Dengan wajah penuh kepuasan, Ramott terus mengeluarkan aura yg dahsyat.
“Kukuku...
Lihat ini, Peggy!
Aku bisa menggerakkan energi ini sesukaku!!” Ucap Ramott sambil mengeluarkan Nen dan mengumpulkannya ditelapak tangannya.

“.........
Aku yakin kita harus mempelajari ini lebih jauh.
Kalau kita mempelajari cara memakai fenomena ini, kita bisa membuatnya jadi senjata yang lebih kuat kalau kita menggabungkannya dengan kekuatan alami kita.” Ucap Peggy.
“........” Ramott berhenti mengeluarkan Nen dan terkejut melihat Koruto yg luka parah.

“Zazan...
Dia bilang beberapa hari yang lalu dia menangkap mangsa langka hidup-hidup.
Kalau kita beruntung, mungkin masih ada di tempat penyimpanan...
Kita harus menemukannya dan menyimpannya...” Ucap Koruto dengan tubuh babak belur setelah sebelumnya terkena pukulan Nen Ramott.


Kembali ke hutan dimana Killua berhadapan dengan Chimera Badak.
Secara mengejutkan, Chimera Badak telah terkapar ditanah dengan tubuh penuh darah.
Tampaknya Killua memenangkan pertarungannya, dengan aura yg masih menyelimuti tubuhnya dan juga nampak tangannya berlumuran darah.

“Uh...” Ucap para Chimera terkejut sambil mengawasi Killua.
“Jadi apa ada yang 10 kali lebih kuat dari si bodoh ini?” Ucap Killua dengan tatapan tajam.

“Kesalahan perhitungan yang beruntung. Mereka sama sekali nggak ada masalah dengan kelas kapten regu.
Apa ketidaknyamananmu yang membuatku jadi terlalu waspada...?” Ucap Kaito dalam hati kemudian mengeluarkan tongkat Crazy Slot.

“Cukup!
Akan kulakukan ini sendiri.” Ucap Chimera Katak menghentikan Chimera kumbang untuk mengocok undian.

“Durururururu, 2!!” Ucap Crazy Slot.
“!?” Chimera Katak bingung melihat benda yg dikeluarkan Kaito.

---SET---

Tongkat Crazy Slot berubah menjadi senjata sabit.
“Dari semua itu... Kenapa nomor 2?” Gerutu Kaito.
“Jangan main-main denganku, orang tak tahu diuntung!! Seharusnya kau berterima kasih dengan menggunakan apapun yang kukeluarkan!!” Sahut Crazy Slot.

“Killua...” Panggil Gon.
“Ya.
Sabit itu... Sangat berbahaya.” Ucap Killua.

“Gon, Killua. Lompat dalam waktu 3 detik.” Pinta Kaito.

Kaito bersiap menggunakan senjata sabitnya.
“A...
Perasaan ketakutan macam apa ini yang kurasakan?!
Aku tahu perasaan ini...! Aku pernah mengalami ketakutan ini sebelumnya.
Aku tahu perasaan ini!!” Ucap Chimera Katak dalam hati.

“Silent Waltz! (Waltz Of Death).” Ucap Kaito, lalu apapun yg ada didepannya dibabat habis menggunakan sabitnya. Para Chimerapun terbelah menjadi dua.
Kepala Chimera Katak pun ikut terbelah.
“Aku ingat sekarang...
Ini... Kematian.
Hanya seseorang dengan kekuatan mutlak...
...Yang bisa memberikan perasaan ini.” Ucap Chimera Katak dan kepalanya terpisah dari tubuhnya.

Gon dan Killua selamat dari amukan sabit Kaito karena mereka berdua melompat saat Kaito membabat habis semua makhluk Chimera.
Tak hanya makhluk Chimera yg terbelah, pohon-pohonpun terbelah. Dalam radius 10meter sabit Kaito telah membabat habis semuanya.
“Pergilah.
Hanya ini satu-satunya cara aku bisa menggunakan sabit ini.
Dan bahkan aku nggak bisa menghilangkannya sampai aku menggunakannya.
Benar-benar menyebalkan.” Ucap Kaito pada Gon dan Killua.
“Kenapa juga kau mau kemampuan seperti itu?” Sahut Killua.

“Hati-hati saat berjalan.
Seperti yang kukatakan sebelumnya, ini saja nggak cukup untuk membunuh mereka.” Ucap Kaito, “Ada apa?” Lanjutnya sambil melihat Gon yg hanya berdiri terdiam.
“Ha?” Ucap Gon.
“Kita akan berhadapan dengan pembantaian seperti ini lebih banyak lagi.
Kita nggak bisa mulai bersimpati pada musuh dan mulai kehilangan fokus mental kita.” Ucap Kaito.
“Jangan mengkhawatirkanku.
Aku nggak akan bersimpati dengan mereka yang menganggap rekan mereka seperti sampah!” Tegas Gon.

“.........
Tapi itulah yang kukhawatirkan.
Bagaimana kalau kita bertemu dengan mereka yang peduli dengan rekan mereka?
Apa yang akan kau lakukan...?” Ucap Kaito dalam hati.


Chapter 197 ►VS REGU HAGYA : BAGIAN 4◄


Setelah Kaito membabat habis para pasukan Chimera pimpinan Komandan Hagya, kini cerita beralih ke markas Komandan Zazan.

Karena penasaran dengan tangkapan Zazan. Peggy dan Ramott pergi ke markas Zazan untuk mengetahui manusia yg mereka sebut jenis langka yg tak lain adalah Pokkle yg sebelumnya telah tertangkap oleh Zazan dan Chimera Laba-laba Pike.
Peggy dan Ramott bertanya pada koki di markas Zazan. Dan didalam ruangan atau mungkin disebut dapur, terlihat puluhan hingga ratusan mayat manusia menumpuk dan menunggu untuk dimasak menjadi bakso.
“Jenis langka? Nomornya?” Tanya Chimera Babi yg tengah sibuk memotong-motong tubuh manusia.

“Nomor 4-933. Dibawa oleh divisi Zazan.” Jawab Peggy.
“Itu sudah tiga hari yang lalu. Mungkin sudah di dalam perut yang mulia.
Nafsu makannya mulai bertambah akhir-akhir ini. Mungkin dia bisa melahirkan raja yang kuat.” Ucap Chimera Babi lalu melihat-lihat tumbukan mayat manusia, “Yap, nggak di sini. Pasti sudah di dalam perut yang mulia.
Yah, nggak ada di sini... Jadi?” Lanjutnya sambil terus mencari mayat manusia yg diinginkan Peggy dan Ramott.

“Berapa persen kemungkinan kalau dia bisa kabur?” Tanya Peggy.
“Makhluk hidup apapun membutuhkan waktu setidaknya satu bulan dari racun kita.
Aku nggak bisa membayangkan ada yang bisa langsung bergerak hanya setelah tiga hari.” Sahut Ramott.
“Itulah kenapa kita menganggapnya jenis langka.
Seharusnya kau tahu itu lebih baik dari siapapun.” Ucap Peggy.

Dan ternyata Pokkle bersembunyi diantara tumpukan tulang-belulang manusia dan hewan. Tapi Ramott, Peggy, dan koki Chimera Babi tidak menyadarinya padahal dibelakang mereka.

“..........
Antidote yang kusembunyikan di gigiku tampaknya sudah bekerja...
Tapi aku sulit bergerak... Aku nggak punya pilihan selain bersembunyi di sini.” Ucap Pokkle dalam hati sambil sembunyi dan menutupi tubuhnya dengan tumpukan tulang-tulang.

“Lagipula kenapa kau sangat tertarik dengannya?” Tanya Chimera Babi.
“Aku punya pertanyaan untukmu.
Apa kau bisa melihat cahaya mengelilingi tubuhnya?” Tanya Peggy sambil menunjuk tubuh Ramott yg diselubungi aura.
“Cahaya? Tidak, tak ada.” Jawab Chimera Babi sambil mengawasi tubuh Ramott.

“Jadi ada yang bisa dan ada yang nggak bisa.” Ucap Peggy.
“Ini yang mereka sebut talenta. Hehehe... Aku sudah dianugerahi oleh surga dengan talenta ini!!
Kekuatan dari mereka yang terpilih!! Kalau aku belajar cara memakai kemampuan ini...” Ucap Ramott, “Aku bahkan bisa menjadi... Raja!!” Lanjutnya dalam hati.

Tapi tiba-tiba Ramott merasakan suatu aura yg dahsyat sedang mengintainya.
“...Ah.” Teriak Ramott terkejut dengan kedatangan makhluk Chimera lain.

“Kau barusan mengatakan sesuatu yang menarik. Sesuatu tentang talenta?
Kurasa aku belum mengerti.” Ucap Chimera yg baru datang dan berbentuk seperti manusia perempuan tapi mempunyai ekor dan bertelinga kucing.

Ramott sangat ketakutan ketika melihat tubuh Chimera Kucing yg diselubungi aura yg dahsyat.
“Penjaga kerajaan yang mulia!!
Itu hanya mimpi kecil...
Dan bodoh.
Dia ada...
Di tingkat yang benar-benar berbeda.
Mustahil untuk melanggar peran yang sudah diberikan pada kami.” Ucap Ramott dalam hati lalu bersujud dihadapan Chimera Kucing dan kepala Ramott serasa ditindih tangan kucing yg besar, sehingga tak mampu bergerak.
“Tenanglah. Mari kita ke sana dan mengobrol.” Ucap Chimera Kucing.
“Y...
Ya!!” Jawab Ramott lalu mengikuti Chimera Kucing, “Kemampuanku tidak dipakai untuk kemauanku. Kemampuanku dipakai untuk atasanku...
Dan untuk raja yang mereka layani.
Kekuatanku ada hanya untuk melayani tuanku.” Lanjutnya dalam hati.

Tak hanya Ramott yg ketakutan dengan aura milik Chimera Kucing, Pokkle yg bersembunyipun ikut merasakan ketakutan yg sama.
“.........
Mustahil... Untuk sesuatu seperti itu...
Untuk suatu aura yang mengerikan seperti itu ada di sini!!” Ucap Pokkle dalam hati dan tetap bersembunyi ditumpukan tulang-tulang.

“Ngomong-ngomong. Kenapa ada manusia yang hidup di bawah tumbukan tulang?” Tanya Chimera Kucing yg menyadari keberadaan Pokkle.
“!?” Pokkle panik padahal sudah menyembunyikan aura nya dengan Zetsu.

Chimera Kucing menatap dengan tajam ke arah tumpukan tulang-tulang, tapi Ramott, Peggy, dan Chimera Babi hanya terdiam.


Beralih ke markas Ratu Chimera.
Semua mangsa yang akan dijadikan makanan akan dilumpuhkan dulu dengan racun saraf dan disimpan.
Saat waktu makan tiba, mangsa dipotong hidup-hidup dan dibuat jadi bakso daging untuk dimakan ratu.
Nafsu makan ratu makin bertambah... Untuk melahirkan raja yang kuat.
Sekarang dia memakan 250 bakso daging setiap harinya.

Ratu menjaga dan mengerami telur sang Raja di perutnya sendiri, sekarang ukuran perut Ratu makin membesar.
“Ah... Huhuhu.
Dia bergerak.” Ucap Ratu sambil mengelus-elus perutnya yg berisi telur Raja.

@[273425049430283:]

Sementara Ratu menjaga telur Raja, cerita beralih ke tempat komandan Hagya yg tengah menuju ke tempat Kaito, Gon, dan Killua.

“Gigi dan cakar kami, aku selalu mengira ini adalah pusat alam semesta.
Karena hanya dengan sekali sikat... Bisa mengambil nyawa dari makhluk lain.
Untuk memenuhi rasa lapar... Tidak ada yang lebih memuaskan dari ini.
Tapi...
Itu bukan masalahnya sekarang.
Selalu ada yang lebih kuat. Aku ternyata tak pernah di tempat tertinggi.
Untuk harga kematian aku mempelajari kenyataan ini dan menjadi lebih kuat.” Ucap Hagya pada dua prajuritnya. Hagya bercerita tentang masa lalunya saat masih menjadi seekor singa.

Dan kini Hagya dan dua prajuritnya telah sampai di hutan dekat pabrik narkotika, dimana Kaito, Gon, dan Killua berada.
Tapi Hagya hanya menatap mereka dari atas tebing bebatuan. Hagya sangat terkejut karena puluhan pasukannya telah terkapar tak berdaya.
“Kita kembali.” Pinta Hagya pada dua prajuritnya.
“Pesta kita gimana? Eh?!” Ucap Chimera Anjing terkejut karena mereka baru sampai tapi Hagya meminta kembali ke markas.

“Kita nggak punya kekuatan...
Untuk mengalahkan mereka sekarang.” Ucap Hagya, “Untuk belajar dan beradaptasi... Itulah senjata kita sekarang.” Lanjutnya dalam hati.

Komandan Hagya menghentikan ambisinya untuk mendapatkan mangsa langka karena berpikir tidak akan menang melawan Kaito, Gon, dan Killua.
Dengan terpaksa Hagya dan dua prajuritnya mengakhiri perburuan dan memilih kembali ke markas.

Apakah ini akhir dari pertarungan Kaito, Gon, dan Killua?!?! Namun apakah sebaliknya, ini adalah awal pertarungan mereka yg sesungguhnya?!?!

Bersambung ke chapter 198

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -