Popular Post

Posted by : Unknown Jumat, 22 Maret 2013

==============| UPDATE CERITA |==============

Hunter x Hunter Chapter 214 | KEPUTUSAN


===============================================


THANKS To - Cerita hunter x hunter versi 2



Sang raja telah lahir dengan kekuatan yang mengerikan. Bahkan, sekarang sang raja menjadi teror yang mengerikan bagi para manusia.
Dengan ketiga pengawalnya, sang raja berkeliling untuk mencari mangsa.

“Hmm.” gumam raja melihat ada manusia sedang bertanam di sawah.
Seketika itu juga sang raja langsung meloncat dari atas meski itu sangat tinggi, sehingga menyebabkan ledakan di tanah.
Sementara itu satu keluarga itu tampak ketakutan melihat kedatangan raja.


BAAATTSSS
Dengan sekali sabet dengan ekornya, kepala sepasang suami istri itupun hancur.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 214

“Hmm?” gumam sang raja. “Hahahaa... Makhluk apa ini? Mereka tak bisa bergerak.” lanjutnya melihat betapa lemahnya manusia di matanya.

Sang raja pun mendekati mayat mereka dan mencicipinya.
“Menjijikkan aku salah pilih.” ucap raja sambil meludah karena yang dia makan tidak sesuai seleranya.

“Maaf bila mengganggu anda, Yang Mulia.” sela Pitou. “Bagian yang paling lezat dari tubuh manusia adalah otaknya. Akan lebih baik jika anda membunuh tanpa merusak kepala mereka.” saran Pitou.
“Begitu ya?” tanggap sang raja.

“Ayah... Ibu... Wha...waaa...waa...waa...” seorang bocah perempuan menangis melihat ayah dan ibunya terbunuh.

JLEEEEBBB....

Tiba - tiba dengan ekornya, raja menusuk perut bocah itu hingga tewas.

“Seperti ini....?” tanya raja pada Pitou.
“Bagus sekali, Yang mulia.” puji Pitou.

Lalu sang raja mulai memakan mayat bocah tadi dimulai dengan memakan otaknya.
“Rasanya lumayan.” ucap raja sambil mencicipi mayat bocah tadi. “Tapi ini masih belum cukup memuaskan dibandingkan dengan "mangsa yang langka".” lanjutnya.

“Ayo pergi.” sang raja pun akan pergi untuk mencari mangsa langka lainnya.

“Yang mulia, ijinkan saya berbicara, ada metode untuk membedakan "mangsa yang langka". Jika yang mulia berkenan menggunakannya....” ucap Pitou memberikan saran, namun belum sempat Pitou menyelesaikan ucapannya, raja menyerang Pitou dengan ekornya.

BAATSS...

Raja memukul pipi Pitou dengan ekornya sehingga pipi Pitou luka juga keluar darah dari mulutnya.
“Apa kau pikir aku ini bodoh?
Aku tahu kalau kau bisa melihat energi yang menyelimuti tubuh mereka dengan berkonsentrasi pada kedua matamu. Mereka dibedakan menurut jumlah energi yang mereka punya 'kan?” ucap raja marah.
“Aku sungguh - sungguh minta maaf, Yang mulia.” ucap Pitou meminta maaf.

“Tak perlu tekhnik, hanya perlu menemukan dan makan saja.
Tak peduli itu "mangsa yang langka" atau bukan, aku tak akan tahu sebelum memakannya.” ucap Yupi sambil memakan mayat sepasang suami istri tadi.

“Tak tahu kenapa aku sudah kenyang sekarang.” ucap raja. “Tapi, Pitou, aku harus katakan kalau kau memang cukup kuat. Aku memukulmu dengan maksud untuk membunuhmu. Aku terkesan dengan kekuatanmu.” puji Raja karena melihat Pitou hanya mendapat luka kecil di pipinya setelah dia menyerangnya dengan maksud untuk membunuhnya.
“Aku tak pantas mendapat pujian yang berlebihan.” ucap Pitou merendah.

Sementara itu di markas Chimera, para Chimera sedang berkumpul.
“Ini konyol. Dia memakan pengikutnya dari spesiesnya sendiri.” ucap Bihorn melihat perilaku rajanya.
“Dia tak ada gunanya.” sahut chimere Koala. “Dia benar - benar makhluk yang berbeda dari kita, dia mungkin menganggap semua makhluk di dunia ini adalah mangsanya.”

“Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Tak akan ada gunanya jika kita tetap tinggal di sini jika sang ratu mati begini.” tanya Zitoh.
“Kukukuku..” chimera buaya hanya tertawa.
“Tentu ada gunanya !” sahut Hagya.
“Ratu sudah tak bisa berkembang biak lagi kan?” tanya Zazan.
“Memang benar.” pikir Zitoh.

“Wha..” Bihorn bingung dengan pemikiran teman - temannya.

“Mustahil lagi bagi ratu untuk membentuk sebuah kerajaan sekarang. Oleh karena itu, masing - masing dari kita bisa berusaha untuk menjadi raja, iya kan?
Kita bisa melakukan sesuka hati.” ucap Hagya.
“Apa kau tahu apa yang sedang kau bicarakan!? Apa kau pikir kau bisa melakukan hal seenaknya?!” Bihorn membentak Hagya karena tak setuju dengan idenya.
“Bukan hanya kita saja yang ingin pergi dari sini.” ucap Hagya membuat Bihorn terdiam, karena ternyata banyak chimera yang setuju dengan ide Hagya untuk mendirikan kerajaan sendiri.

“....” chimera Koala pun juga terdiam karena mereka berdua kalah jumlah.


“Apa kau bisa melewatinya dengan kepala kecilmu? Sudah jelas terlihat pihak mana lebih banyak jumlahnya...” ucap Hagya sombong.

Sementara itu di tempat Novu dan Morau, Koruto masih memohon bantuan kepada mereka.
“Kumohon...!! Sudah tak ada banyak waktu lagi !!!” ucap Koruto memohon. “Jika ratu mati, maka kalung anjing pada setiap divisi akan terlepas dan mereka akan menjadi ganas !” lanjutnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Novu.
“.... Mereka mungkin meniru peran raja. Ketika sudah lahir, mendirikan kerajaan mereka dan menyebarkan benih mereka.
Setidaknya ada empat pemimpin divisi yang telah membelot dan menjadi pengikutnya. Jika rantai kepemimpinan telah hancur, akan ada lebih banyak lagi yang akan memisahkan diri seperti pimpinan mereka, kalau mereka sudah menyebar ke seluruh dunia, maka ekosistem akan terganggu.” jelas Koruto.

“Apa prajurit chimera juga bisa berkembang biak?” tanya Morau.
“Ya. Mereka bisa memaksakan perkawinan dengan spesies lain untuk menghasilkan generasi berikutnya.
Prajurit semut tidak berkembang biak secara normal yang terpusat pada sang ratu. Tapi, ada laporan kalau ratu mereka mati, mereka meninggalkan sarang dan berusaha untuk berkembang biak.
Itu artinya dia berkata yang sebenarnya.” jelas Novu.

“Hei, kau. Siapa namamu?” tanya Morau pada Koruto.
“Koruto.” jawab Koruto.
“Koruto. Sekarang kita akan membawamu kepada bos kami. Katakan padanya seperti yang kau katakan pada kami, namun... Aku tak tahu dia akan percaya padamu atau tidak...
Dia mungkin bisa percaya dengan apa yang kau katakan, tapi aku tak bisa menjamin dia akan membiarkanmu hidup. Apa kau masih ingin pergi?” ucap Morau.
“Tentu saja ! Kumohon cepatlah, kita tak boleh membuang - buang waktu !” ucap Koruto setuju.

“Ini menghubungkan kami dengan yang lain.” ucap Novu sambil membuat lubang di tanah dengan kemampuannya. “Hari ini adalah waktunya untuk penentuan siapa yang akan ikut !” lanjutnya.
“...Heh, aku benar - benar lupa. Aku bertaruh seratus ribu kalau Knuckle dan Shoot yang akan datang, dan kau...” ucap Morau.
“Bertaruh seratus juta kalau "mereka berlima yang datang".”

Sementara itu terlihat sebuah mobil, lalu Knuckle, Shoot, Killua dan Gon turun dari mobil itu.

“Knuckle.” ucap Gon sedih, tampak Potclean Knuckle telah berubah menjadi Toritaten, dia selalu mengikuti Gon kemanapun Gon pergi. “Berjanjilah ! Kau akan menyelamatkan Kaito apapun yang terjadi !!” Gon memohon pada Knuckle dengan wajah sedih.
“Serahkah padaku. Aku pasti akan membawa dia kembali. Aku berjanji pada kepingan ini.” Knuckle berjanji sambil memegang warifunya.
Lalu Knuckle dan Shoot masuk ke pohon besar sebagi pintu masuk menuju NGL.

Akhirnya sudah ditetapkan hanya Knuckle dan Shoot yang ikut ke NGL sebagai bala bantuan.


“Killua, aku lemah ya?” ucap Gon sementara Killua hanya terdiam mencoba memahami apa yang dirasakan temannya. “Aku tak pernah membayangkan kalau menjadi orang lemah itu begitu menyakitkan. Aku tak pernah membayangkannya...!!” lanjut Gon sambil menangis sejadi - jadinya.
Melihat temannya seperti itu, Killuapun tak sanggup menahan air matanya, perlahan air matanya pun menetes.

Killua dan Gon pun kembali ke mobil dan pulang, dalam perjalanan Gon tak berhenti menangis, sementara Killua hanya terdiam, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.

“Gon... Dalam sebulan kedepan, kau tak bisa menggunakan nen, aku akan melindungimu, tak peduli apapun yang terjadi, apapun yang harus dikorbankan. Tetapi, setelah itu... Selamat tinggal...” ucap Killua dalam hati, dia akan berusaha melindungi temannya apapun yang terjadi.


Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 215

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -