Popular Post

Posted by : Unknown Selasa, 26 Maret 2013


==============| UPDATE CERITA |==============

Hunter x Hunter Chapter 218 | PENGAKUAN


===============================================
Foto: ==============| UPDATE CERITA |==============

Hunter x Hunter Chapter 218 | PENGAKUAN
Teks Version by : Wahįd Hašýįm
Mangaka : Yoshihiro Togashi

===============================================

Gon menyetujui permintaan Palm untuk melakukan kencan, untuk itu Gon pergi ke hutan untuk mencari sesuatu yang akan dijadikannya sebagai kejutan untuk Palm. Dengan ditemani Killua, Gon pergi ke hutan.

“Ketemu !” ucap Gon menemukan apa yang dicarinya.
“Untuk apa itu?” tanya Killua.
“Hm? Ini hadiah untuk Palm.” jawab Gon sambil mengambil sesuatu di tanah.
“Yakin ini bagus? Kau yakin dia tidak akan membuangnya, jika memberikannya itu.” ucap Killua ragu.
“Hmm, mungkin jika aku memberikannya sesuatu seperti ini...” ucap Gon terpotong.
“Ah, terserahlah. Ayo cepat kembali ke kota.” potong Killua.
“Oke !” sahut Gon yang sudah mendapatkan yang dia cari, dan membungkusnya dalam kantong plastik.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 218 - Cerita hunter x hunter versi 2

Mereka berdua pun pergi meninggalkan hutan.
“Jika kita bertemu prajurit semut di gunung seperti ini, kita tidak punya kesempatan. Meskipun ada kesempatan besar bertemu prajurit semut di kota, kita bisa melarikan diri selagi orang lain dibunuh.” pikir Killua sambil tetap waspada. “Hal yang terpenting saat ini adalah Gon nggak bisa menggunakan Nennya lagi..!! Aku harus melindunginya !! Bahkan jika harus mengorbankan orang lain.” lanjutnya sambil melihat Gon yang di punggungnya ada Toritaten.

SREEEKK
Killua dikejutkan oleh sesuatu yang ada di balik semak - semak, dia pun bersiaga. Namun ternyata itu hanya  seekor hewar berkaki enam.
“Mo.” hewan itu pun lari.

“Ayo cepat.” ajak Killua pada Gon untuk segera meninggalkan hutan.

Sementara itu di kota Pata, banyak mobil polisi melaju dengan cepat, sepertinya terjadi sesuatu di kota.
Tampak empat orang tergeletak dengan kepala hancur, sementara di antara mereka ada Zitoh yang tengah duduk santai di sana. Para polisi itu pun mengepung Zitoh.
“Jatuhkan senjatamu, taruh tangan di belakang kepala dan menghadap ke bawah.
Kami beri 3 detik !! Jika tidak, kami akan menembak !! Aku ulangi kami akan menembak !!” perintah pimpinan polisi pada Zitoh, namun bukannya takut Zitoh masih tetap berjongkok di tempatnya sambil menggaruk kepalanya. 
“3 !!”
“2 !!”
“1 !!” polisi mulai menghitung.

“Siap..” gumam Zitoh.

“Tembak !!” perintah pimpinan polisi, secara serentak mereka semua menembak ke arah Zitoh, peluru pun melesat ke arah Zitoh namun Zitoh tetap tenang. Saat peluru tinggal 1 cm di depan Zitoh secara cepat Zitoh menghilang.

BAATSSS
Tiba - tiba saja Zitoh sudah berada di belakang para polisi itu.

“Menghilang !?” tanya seorang polisi.
“Panas...!?” salah satu polisi merasakan sesuatu pada dirinya, lalu dia melihat tangannya, ternyata semua jari kanan mereka putus.

“Aaaaahhhhh..” rintih polisi itu kesakitan.

Sementara itu Zitoh tengah menggenggam potongan jari - jari polisi - polisi itu dan memakannya.
“Dasar orang - orang lambat, bahkan tidak memberikan perlawanan yang berarti.” ucap Zitoh.

Beralih ke tempat lain, Killua dan Gon telah sampai di rumah, sekarang Killua sedang melihat berita di TV.
“Sore tadi, 7 orang dibunuh secara sadis oleh makhluk misterius di pinggiran kota Pata. Beberapa polisi di TKP juga terluka oleh makhluk ini, yang melarikan diri ke gunung Miera. 
Menurut polisi di TKP, makhluk tersebut bergerak dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam dan berkata "Aku akan kembali besok" dan "Membawa orang yang lebih cepat". Berdasarkan fakta tersebut, kemungkinan makhluk ini adalah siluman binatang jenis baru. Perintah evakuasi sudah disebarkan kepada penduduk sekitar.” ucap wanita pembaca berita di TV, tampaknya dia sudah jadi boneka Pitou karena di dahinya terdapat bekas jahitan, juga di kepalanya ada semacam paku. “Kota meminta bantuan organisasi pemburu untuk menangkap makhluk ini telah disetujui.”

“Kota Pata.... Gunung Miera.” ucap Killua sambil melihat peta di ponsel kumbangnya. 
“Masih ada kota antara di sini dan kota Pata. Dan gunung Miera adalah arah yang berlawanan. Seharusnya nggak jadi masalah.”

“Killua, aku udahan !” ucap Gon selesai mandi, membuat kaget Killua.
“Ok !” sahut Killua sambil mematikan TV.

Malam pun telah tiba, langit tampak cerah dengan bertaburan cahaya bintang.
“Jadi besok, kita kerjain sendiri - sendiri.” ucap Gon.
“Oke, aku mau latihan di Gym seharian.” ucap Killua.

Pagi yang cerah telah datang, kini tiba saatnya bagi Gon untuk pergi berkencan dengan Palm.
Gon pergi sendirian untuk menemui Palm sementara Killua mengikutinya tanpa sepengetahuan Gon. Gon berjalan menuju papan pengumuman sesuai janji, sementara Killua mengikutinya dari kejauhan. Suasana di sana sangat ramai sehingga mudah bagi Killua untuk membaur, Killua memakai topi untuk menutupi wajahnya.
“Yah benar. Nggak mungkin aku ninggalin Gon keluar sendirian.” pikir Killua terus mengikuti Gon.
By @[273425049430283:]

Gon telah sampai di depan papan pengumuman.
“Gon disini...” seorang gadis berambut panjang menghampiri Gon.
“Wow. Aku tidak mengenalimu.” ucap Gon pada gadis itu.
Yah ternyata itu adalah Palm, namun penampilannya sangat jauh dari sebelumnya, Palm yang sekarang terlihat sangat cantik, dengan rambut yang disisir rapi, dengan pakaian yang bagus, kali ini Palm terlihat sangat cantik.

“Siapa itu?” ucap Killua takjub, heran, tak percaya dengan perubahan Palm.

“Aku nggak kelihatan aneh kan?” tanya Palm kawatir dengan penampilannya.
“Enggak kok, malahan kamu itu cantik banget !!” ucap Gon memuji Palm dengan suara yang keras sehingga orang - orang yang ada di sana melihat mereka.
“Wai... Hentikan, jangan kenceng - kenceng ! Malu tahu !!” ucap Palm malu, lalu dia mengajak Gon untuk pergi dengan cara mendoronganya.
“Aww... Tapi benar kan.” ucap Gon.
“Udah, cukup. Ayo cepat pergi !!” ucap Palm.

Setelahnya mereka berdua pergi untuk melihat pertunjukan lumba - lumba, juga pergi makan, tak ketinggalan Killua mengikuti mereka dari kejauhan.

“Shess... Apa yang aku lakuin? Aku jadi kayak penguntit...” pikir Killua. “.... Ngak - ngak aku ngak boleh lupa tujuan utamaku.
Jadi pelindung Gon.
Musuh bisa menyerang dimana saja dan kapan saja.” lanjutnya masih mengawasi mereka.

Gon dan Palm kini melanjutkan perjalanan ke gunung, mereka berjalan menyusuri hutan, tampak pepohonan hijau yang indah menambah suasana romantis kencan mereka.

“Di sini !! Ini mungkin aura prajurit semut !! Nggak deket tapi nggak jauh juga !! Sisa auranya meredup ! Mungkin udah lewat... Atau masih terbawa angin, bagaimanapun, ini terlalu berbahaya !!” pikir Killua merasakan adanya bahaya dari semut chimera. “Nggak ada alasan, biarin mereka tahu sekarang.”

Sementara itu Gon dan Palm telah sampai di tepi sebuah danau, danau yang sangat indah dengan sebuah pohon yang tumbuh di tengahnya. Mereka berdua pun duduk di tepi danau.

“Sampai !” ucap Gon.

“Gon nggak bisa gunain nen. Dalam kondisi kayak gini, kalau dia lupa dan sembarangan kayak yang dia lakukan dengan Kaito, dia akan selesai.
Kalau ingat sifat Palm, kalau kencan ini berantakan, aku yakin 100% dia bakal ngamuk. Kalau dia ngamuk di tempat kayak gini, semut terdekat bakalan tahu...!!” pikir Killua.

“Pakai kursi ini.” Gon memberikan sebuah kursi untuk Palm.
“Makasih, tapi gini lebih baik.” ucap Palm dengan tersenyum manis, Palm malah duduk disamping Gon di tanah.

“Aku nggak boleh ngasih tahu mereka...!!” pikir Killua bingung.

Hari pun semakin gelap, Gon dan Palm masih berada di danau itu.
“!” Palm tampak takjub dengan apa yang dilihatnya. Tampak kunang - kunang berterbangan di sekitar pohon di tengah danau tadi, perlahan kunang - kunang itu hinggap di dahan pohon itu membuatnya tampak lebih indah. “In....dahnya.” ucap Palm takjub.

“Aku harus hadapi ini....sendirian.” batin Killua.

“Kunang - kunang pantai, mereka cuma hidup di dekat air payau dan sekarang lagi musim kawin.” jelas Gon. “Sini... Ini hadiah buat kamu, bunga terindah di dunia.” lanjutnya sambil memberikan sebuah ranting pohon pada Palm.
“...Ini?” tanya Palm heran melihat hadiah yang diberikan Gon.
“Tunggu sebentar.” ucap Gon.

Tiba - tiba kunang - kunang yang ada di pohon itu pun terbang ke arah Palm, semua kunang - kunang itu hinggap di ranting yang diberikan Gon.
“!” 
“....” Palm terdiam takjub karena di tangannya sekarang terdapat bunga paling indah di dunia yang terbuat dari kunang - kunang.

“Kunang - kunang tertarik sama itu karena getahnya yang mirip dengan feromon mereka.” jelas Gon. 

Kejutan dari Gon membuat Palm sangat bahagia.
“Aku bahagia banget, makasih..” ucap Palm sambil meneteskan air mata bahagia.
“Benarkah? Bagus kalo gitu.” tanggap Gon.

“....Tapi Palm... Aku nggak pernah bisa  mikir apa yang kamu mau.” ucap Gon dengan serius.
“....?
Apa yang aku mau...?” tanya Palm.
“Waktu hanya milik kita berdua...” jawab Gon.
By @[273425049430283:]

Sementara itu terlihat Killua tengah berlari di tengah hutan, dia sedang menuju ke arah chimera yang ada di hutan.

Kembali ke tempat Gon.
“Aku cuma ingin lebih kuat...!!! Cukup kuat untuk mengalahkan semut chimera, dan satu - satunya jalan adalah dengan  berlatih.
Kaito akan kembali lagi. Dia dipengaruhi musuh dan aku pikir jalan satu - satunya buat ngembaliin dia normal lagi adalah mengalahkan orang yang mempengaruhinya. Jadi, akhirnya kita bisa ngembaliin Kaito jadi normal lagi. Aku mau konsentrasiin seluruh tenagaku ke latihan untuk ngalahin semut chimera.” Gon melanjutkan ucapannya.

Sementara itu Killua semakin dekat dengan chimera yang akan dia lawan.
“Auranya makin kuat !! Nggak perlu ditanyakan lagi. Dia ke sini !!” gumam Killua.

Kembali ke tempat Gon.
“Apa itu..benar?” tanya Gon.
“Apa? Apa yang kau coba katakan?” tanya Palm tak paham dengan maksud perkataan Gon, tampak wajah Palm sekejap berubah menjadi kecewa.

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 219


FREE TAG !!! Silahkan tinggalkan Like & Komentar, jangan lupa di Share juga ya ^^

===============================================

Tolong bantu promo ya dengan cara klik link ini :

http://m.facebook.com/home.php?l&p=%E2%86%92%E2%98%BB+%E2%98%86%E2%98%85+%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3A+%E2%98%BC%E2%98%BC%E5%BF%8D+Baca+Alur+Cerita+Hunter+X+Hunter+Chapter+218+%E5%BF%8D+%E2%98%BC%E2%98%BC%E2%98%BC%3C+PENGAKUAN+%3E%5D%5D+%E2%98%BCBaca+Selengkapnya+L%C2%A1KE+PAGE%E2%98%BB%E2%90%9B%40%5B273425049430283%3A1%5D+%E2%0A%E2%99%A3%0A%0A%E2%99%A3%0A%98%BB+%E2%98%BB+Gon+pergi+berkencan....+%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3ALanjutkan+membaca.%5D%5D&refid=13

Cerita hunter x hunter versi 2
Gon menyetujui permintaan Palm untuk melakukan kencan, untuk itu Gon pergi ke hutan untuk mencari sesuatu yang akan dijadikannya sebagai kejutan untuk Palm. Dengan ditemani Killua, Gon pergi ke hutan.

“Ketemu !” ucap Gon menemukan apa yang dicarinya.
“Untuk apa itu?” tanya Killua.
“Hm? Ini hadiah untuk Palm.” jawab Gon sambil mengambil sesuatu di tanah.
“Yakin ini bagus? Kau yakin dia tidak akan membuangnya, jika memberikannya itu.” ucap Killua ragu.
“Hmm, mungkin jika aku memberikannya sesuatu seperti ini...” ucap Gon terpotong.
“Ah, terserahlah. Ayo cepat kembali ke kota.” potong Killua.
“Oke !” sahut Gon yang sudah mendapatkan yang dia cari, dan membungkusnya dalam kantong plastik.


Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 218 - Cerita hunter x hunter versi 2

Mereka berdua pun pergi meninggalkan hutan.
“Jika kita bertemu prajurit semut di gunung seperti ini, kita tidak punya kesempatan. Meskipun ada kesempatan besar bertemu prajurit semut di kota, kita bisa melarikan diri selagi orang lain dibunuh.” pikir Killua sambil tetap waspada. “Hal yang terpenting saat ini adalah Gon nggak bisa menggunakan Nennya lagi..!! Aku harus melindunginya !! Bahkan jika harus mengorbankan orang lain.” lanjutnya sambil melihat Gon yang di punggungnya ada Toritaten.

SREEEKK
Killua dikejutkan oleh sesuatu yang ada di balik semak - semak, dia pun bersiaga. Namun ternyata itu hanya seekor hewar berkaki enam.
“Mo.” hewan itu pun lari.

“Ayo cepat.” ajak Killua pada Gon untuk segera meninggalkan hutan.

Sementara itu di kota Pata, banyak mobil polisi melaju dengan cepat, sepertinya terjadi sesuatu di kota.
Tampak empat orang tergeletak dengan kepala hancur, sementara di antara mereka ada Zitoh yang tengah duduk santai di sana. Para polisi itu pun mengepung Zitoh.
“Jatuhkan senjatamu, taruh tangan di belakang kepala dan menghadap ke bawah.
Kami beri 3 detik !! Jika tidak, kami akan menembak !! Aku ulangi kami akan menembak !!” perintah pimpinan polisi pada Zitoh, namun bukannya takut Zitoh masih tetap berjongkok di tempatnya sambil menggaruk kepalanya.
“3 !!”
“2 !!”
“1 !!” polisi mulai menghitung.

“Siap..” gumam Zitoh.

“Tembak !!” perintah pimpinan polisi, secara serentak mereka semua menembak ke arah Zitoh, peluru pun melesat ke arah Zitoh namun Zitoh tetap tenang. Saat peluru tinggal 1 cm di depan Zitoh secara cepat Zitoh menghilang.

BAATSSS
Tiba - tiba saja Zitoh sudah berada di belakang para polisi itu.

“Menghilang !?” tanya seorang polisi.
“Panas...!?” salah satu polisi merasakan sesuatu pada dirinya, lalu dia melihat tangannya, ternyata semua jari kanan mereka putus.

“Aaaaahhhhh..” rintih polisi itu kesakitan.

Sementara itu Zitoh tengah menggenggam potongan jari - jari polisi - polisi itu dan memakannya.
“Dasar orang - orang lambat, bahkan tidak memberikan perlawanan yang berarti.” ucap Zitoh.

Beralih ke tempat lain, Killua dan Gon telah sampai di rumah, sekarang Killua sedang melihat berita di TV.
“Sore tadi, 7 orang dibunuh secara sadis oleh makhluk misterius di pinggiran kota Pata. Beberapa polisi di TKP juga terluka oleh makhluk ini, yang melarikan diri ke gunung Miera.
Menurut polisi di TKP, makhluk tersebut bergerak dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam dan berkata "Aku akan kembali besok" dan "Membawa orang yang lebih cepat". Berdasarkan fakta tersebut, kemungkinan makhluk ini adalah siluman binatang jenis baru. Perintah evakuasi sudah disebarkan kepada penduduk sekitar.” ucap wanita pembaca berita di TV, tampaknya dia sudah jadi boneka Pitou karena di dahinya terdapat bekas jahitan, juga di kepalanya ada semacam paku. “Kota meminta bantuan organisasi pemburu untuk menangkap makhluk ini telah disetujui.”

“Kota Pata.... Gunung Miera.” ucap Killua sambil melihat peta di ponsel kumbangnya.
“Masih ada kota antara di sini dan kota Pata. Dan gunung Miera adalah arah yang berlawanan. Seharusnya nggak jadi masalah.”

“Killua, aku udahan !” ucap Gon selesai mandi, membuat kaget Killua.
“Ok !” sahut Killua sambil mematikan TV.

Malam pun telah tiba, langit tampak cerah dengan bertaburan cahaya bintang.
“Jadi besok, kita kerjain sendiri - sendiri.” ucap Gon.
“Oke, aku mau latihan di Gym seharian.” ucap Killua.

Pagi yang cerah telah datang, kini tiba saatnya bagi Gon untuk pergi berkencan dengan Palm.
Gon pergi sendirian untuk menemui Palm sementara Killua mengikutinya tanpa sepengetahuan Gon. Gon berjalan menuju papan pengumuman sesuai janji, sementara Killua mengikutinya dari kejauhan. Suasana di sana sangat ramai sehingga mudah bagi Killua untuk membaur, Killua memakai topi untuk menutupi wajahnya.
“Yah benar. Nggak mungkin aku ninggalin Gon keluar sendirian.” pikir Killua terus mengikuti Gon.


Gon telah sampai di depan papan pengumuman.
“Gon disini...” seorang gadis berambut panjang menghampiri Gon.
“Wow. Aku tidak mengenalimu.” ucap Gon pada gadis itu.
Yah ternyata itu adalah Palm, namun penampilannya sangat jauh dari sebelumnya, Palm yang sekarang terlihat sangat cantik, dengan rambut yang disisir rapi, dengan pakaian yang bagus, kali ini Palm terlihat sangat cantik.

“Siapa itu?” ucap Killua takjub, heran, tak percaya dengan perubahan Palm.

“Aku nggak kelihatan aneh kan?” tanya Palm kawatir dengan penampilannya.
“Enggak kok, malahan kamu itu cantik banget !!” ucap Gon memuji Palm dengan suara yang keras sehingga orang - orang yang ada di sana melihat mereka.
“Wai... Hentikan, jangan kenceng - kenceng ! Malu tahu !!” ucap Palm malu, lalu dia mengajak Gon untuk pergi dengan cara mendoronganya.
“Aww... Tapi benar kan.” ucap Gon.
“Udah, cukup. Ayo cepat pergi !!” ucap Palm.

Setelahnya mereka berdua pergi untuk melihat pertunjukan lumba - lumba, juga pergi makan, tak ketinggalan Killua mengikuti mereka dari kejauhan.

“Shess... Apa yang aku lakuin? Aku jadi kayak penguntit...” pikir Killua. “.... Ngak - ngak aku ngak boleh lupa tujuan utamaku.
Jadi pelindung Gon.
Musuh bisa menyerang dimana saja dan kapan saja.” lanjutnya masih mengawasi mereka.

Gon dan Palm kini melanjutkan perjalanan ke gunung, mereka berjalan menyusuri hutan, tampak pepohonan hijau yang indah menambah suasana romantis kencan mereka.

“Di sini !! Ini mungkin aura prajurit semut !! Nggak deket tapi nggak jauh juga !! Sisa auranya meredup ! Mungkin udah lewat... Atau masih terbawa angin, bagaimanapun, ini terlalu berbahaya !!” pikir Killua merasakan adanya bahaya dari semut chimera. “Nggak ada alasan, biarin mereka tahu sekarang.”

Sementara itu Gon dan Palm telah sampai di tepi sebuah danau, danau yang sangat indah dengan sebuah pohon yang tumbuh di tengahnya. Mereka berdua pun duduk di tepi danau.

“Sampai !” ucap Gon.

“Gon nggak bisa gunain nen. Dalam kondisi kayak gini, kalau dia lupa dan sembarangan kayak yang dia lakukan dengan Kaito, dia akan selesai.
Kalau ingat sifat Palm, kalau kencan ini berantakan, aku yakin 100% dia bakal ngamuk. Kalau dia ngamuk di tempat kayak gini, semut terdekat bakalan tahu...!!” pikir Killua.

“Pakai kursi ini.” Gon memberikan sebuah kursi untuk Palm.
“Makasih, tapi gini lebih baik.” ucap Palm dengan tersenyum manis, Palm malah duduk disamping Gon di tanah.

“Aku nggak boleh ngasih tahu mereka...!!” pikir Killua bingung.

Hari pun semakin gelap, Gon dan Palm masih berada di danau itu.
“!” Palm tampak takjub dengan apa yang dilihatnya. Tampak kunang - kunang berterbangan di sekitar pohon di tengah danau tadi, perlahan kunang - kunang itu hinggap di dahan pohon itu membuatnya tampak lebih indah. “In....dahnya.” ucap Palm takjub.

“Aku harus hadapi ini....sendirian.” batin Killua.

“Kunang - kunang pantai, mereka cuma hidup di dekat air payau dan sekarang lagi musim kawin.” jelas Gon. “Sini... Ini hadiah buat kamu, bunga terindah di dunia.” lanjutnya sambil memberikan sebuah ranting pohon pada Palm.
“...Ini?” tanya Palm heran melihat hadiah yang diberikan Gon.
“Tunggu sebentar.” ucap Gon.

Tiba - tiba kunang - kunang yang ada di pohon itu pun terbang ke arah Palm, semua kunang - kunang itu hinggap di ranting yang diberikan Gon.
“!”
“....” Palm terdiam takjub karena di tangannya sekarang terdapat bunga paling indah di dunia yang terbuat dari kunang - kunang.

“Kunang - kunang tertarik sama itu karena getahnya yang mirip dengan feromon mereka.” jelas Gon.

Kejutan dari Gon membuat Palm sangat bahagia.
“Aku bahagia banget, makasih..” ucap Palm sambil meneteskan air mata bahagia.
“Benarkah? Bagus kalo gitu.” tanggap Gon.

“....Tapi Palm... Aku nggak pernah bisa mikir apa yang kamu mau.” ucap Gon dengan serius.
“....?
Apa yang aku mau...?” tanya Palm.
“Waktu hanya milik kita berdua...” jawab Gon.
By @[273425049430283:]

Sementara itu terlihat Killua tengah berlari di tengah hutan, dia sedang menuju ke arah chimera yang ada di hutan.

Kembali ke tempat Gon.
“Aku cuma ingin lebih kuat...!!! Cukup kuat untuk mengalahkan semut chimera, dan satu - satunya jalan adalah dengan berlatih.
Kaito akan kembali lagi. Dia dipengaruhi musuh dan aku pikir jalan satu - satunya buat ngembaliin dia normal lagi adalah mengalahkan orang yang mempengaruhinya. Jadi, akhirnya kita bisa ngembaliin Kaito jadi normal lagi. Aku mau konsentrasiin seluruh tenagaku ke latihan untuk ngalahin semut chimera.” Gon melanjutkan ucapannya.

Sementara itu Killua semakin dekat dengan chimera yang akan dia lawan.
“Auranya makin kuat !! Nggak perlu ditanyakan lagi. Dia ke sini !!” gumam Killua.

Kembali ke tempat Gon.
“Apa itu..benar?” tanya Gon.
“Apa? Apa yang kau coba katakan?” tanya Palm tak paham dengan maksud perkataan Gon, tampak wajah Palm sekejap berubah menjadi kecewa.

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 219

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -