Popular Post

Posted by : Unknown Senin, 08 April 2013


▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲

Chapter 226 ►SEPULUH HARI BAGIAN 4




Kalluto sudah bersiap, dia menaburkan serpihan kertas disekitar dan kipasnya.

“Ghahahaha. Apa itu?” Ucap Chimera bermulut capit meremehkan.
“Konfetti.” Jawab Kalluto singkat dengan senyum tipisnya, “Angin.” Kalluto lalu mengayunkan kipasnya menciptakan pusaran angin yang membuat potongan kecil kertasnya berterbangan mendekati Chimera mulut capit.

Kertas-kertas Kalluto kini telah menancap di semua bagian tubuh Chimera mulut capit.
“Ssttt... Ugh.” Chimera mulut capit menggerak-gerakan tubuhnya, membuat serpihan kertas Kalluto berjatuhan dan tak menggores tubuh Chimera itu, “Gehahahahaha.... Melempar kertas tak akan melukaiku, Itu malah menggelitik.” Ucap Chimera mulut capit dengan sombong sambil memutar-mutarkan ekornya seperti seorang koboi.
Kalluto hanya tersenyum, lalu sekali lagi mengibaskan kipasnya, sekali lagi serpihan kertas Kalluto sekali lagi menyerang Chimera mulut capit.

“Kertas lagi.” Chimera mulut capit heran, “Kertasnya mengelilingiku.” Batin Chimera mulut capit.
Dan sekali lagi, seluruh tubuh Chimera capit tertusuk serpihan kertas Kalluto.
“Gyahahahahaha... Sudah kukatakan padamu ini tak akan berguna!” Seru Chimera mulut capit dengan kesombongannya.
Dan sekali lagi serpihan kertas Kalluto berjatuhan.
“Yang satu itu.” Ucap Kalluto senang dengan sebuah potongan kertas yang tetap menancap ditangan kanan atas Chimera bermulut capit.
“Apa? Terasa seperti lalat.” Ejek Chimera mulut capit.
“Tap.” Dengan tangan kiri bawahnya Chimera mulut capit menjatuhkan satu serpihan kertas Kalluto yang tersisa, “Kau gembira dengan ini.” Lanjutnya meremahkan Kalluto.
“Kau hanya seorang bocah.” Ucap Chimera mulut capit sambil melemparkan talinya ke arah kalluto dengan ke empat tangannya.
“Whus, whus, whus.” Dengan cepat Kalluto mengayunkan kipasnya memotong tali Chimera mulut capit.

“Konyol. Tali ini terbuat dari baja.” Heran Chimera mulut capit.
“Kipasku terbuat dari kertas. Jangan kau fikir kau bisa meremehkan kertas. Bahkan orang biasa bisa menghancurkan kayu dengan kartu bisnis.” Ucap Kalluto sambil mengibaskan kipasnya, menciptakan putaran angin yang unik membuat kertasnya berputar mengelilingi Chimera mulut capit layaknya seekor ular yang siap menggigit mangsanya.
“Tarian gigitan ular.” Ucap kalluto dengan mata khas keluarga Zoldyck.

“Whuusss.” Kertas Kalluto menyerang sendi-sendi tangan kiri Chimera mulut capit.
“Aaahhhhhh.” Teriak Chimera mulut capit, karena kini tangan kiri atasnya telah terpotong, “Guuu.... Aahhhhh.” Chimera mulut capit masih merintih kesakitan.
“Yang satu itu.” Kini Kalluto menunjuk persendian tangan kanan Chimera mulut capit yang tertancap satu potongan kertas.
“.....” Chimera mulut capit kini mulai ketakuan.

“Berikutnya tangan kananmu.” Sekali lagi Kalluto memperlihatkan ekspresi khas keluarga Zoldyck.

@[273425049430283:]

Sementara itu Shalnark sedang meloncat menghindari serangan Chimera Kumbang
“Whoaa.” Sekali lagi Chimera Kumbang menyerang dengan tangan panjangnya yang menyerupai gergaji tajam tapi sekali lagi Shalnark berhasil menghindar dengan salto tiga kali.

“Ooohhh.” Ternyata baju Shalnark berhasil terobek, “Lumayan tajam. Jika aku bisa melewati tadi, aku bisa memasang antena di celahnya ketika dia membuka tubuh.” Ucap Shalnark sambil mendekat dan mulai menyerang.
“Kesempatan berhasil tanpa luka adalah, 20%.” Shalnark menyerang dengan bergerak sangat cepat.

Shalnark berhasil melempar jarum antena nya ke celah tubuh Chimera Kumbang sambil menghindari serangan tangan gergaji Chimera Kumbang.
“Bagus berhasil.” Shalnark kini telah berdiri di depan Chimera Kumbang yang telah berhasil dikendalikan Shalnark, “Wow. Aku tak mengira akan berhasil tanpa terluka.” Shalnark melihat luka gores di tangan kanannya akibat terkena tangan gergaji di saat-saat terakhir.

Tapi tiba-tiba Chimera Kumbang telah berdiri dibelakang Shalnark dan menangkapnya membuat Shalnark tak mampu menghindar.
“Huh?” Tubuh Shalnark kini telah terkunci oleh tangan-tangan Chimera Kumbang yang mengekangnya, “Aku heran, kenapa ini tak bekerja. Aku terjebak karena antena terpasang tidak tepat.” Batin Shalnark.

“Kau tipe manipulasi?” Ucap seseorang dari kejauhan kepada Shalnark, “Faktanya kau mengendorkan pertahananmu dan memasang antena di PELL adalah bukti. Pasti situasi untuk mengaktifkan kemampuan manipulasimu. Kau kira berhasil, sehingga kau mengendorkan pertahananmu.” Ucap Chimera bertubuh seperti lalat berukuran anak-anak dan wajah seperti ultramen giga, dengan alat pengontrol seperti remote mobil-mobilan ditangannya.

“Jadi ini yang disebut PELL.” Batin Shalnark, “Kau pasti tipe manipulasi juga bukan?” Tanya Shalnark pada Chimera Lalat.
“Kemampuanku gagal, meski aku sudah mengaktifkannya, tenyata sudah di manipulasi orang lain.” Keluh Shalnark.
“Apa kau sudah tahu? Benar.... Pertama datang untuk melayani dan sekarang termanipulasi. Yang tersisa hanya akan membawamu kepada yang mulia. Dan pekerjaan Boki selesai.” Ucap Chimera Lalat yang ternyata bernama Boki.

“Sial aku tidak bisa bergerak. Rasanya aku tidak punya pilihan. Aku benar-benar tidak suka diperlakukan seperti ini.” Batin Shalnark dan tubuhnya masih berada dipelukan Chimera Kumbang.


Sementara itu Phinks sedang memutar-mutarkan lengan kanannya.
“4. 5. 6.” Phinks menghitung putaran lengannya.
“?” Chimera gorila tak mengerti dengan apa yang dilakukan Phinks.

“10. 11. 12. 13. 14. 15.” Phinks dengan percaya diri menghitung putaran lengannya. (walau tanpa angka 7, 8, 9 :D kakakakakaka)

“A... Apa?” Chimera Gorila kini ketakutan.
“Kau bilang kau memberikanku kesempatan untuk memukulmu satu kali, iya kan?” Tanya Phinks dengan aura yang sangat dahsyat menyelimuti tangan kanannya.
“Tunggu. Tapi tidak seperti itu.” Chimera Gorila yang tadinya sombong kini hanya bisa ketakutan.

“Whhuuss.” Dengan satu pukulan cepat Phinks menghancurkan tubuh Chimera Gorila menjadi berkeping-keping, “Kekuatan tinjuku akan bertambah seiring berapa banyak aku mengayun-ayunkan lenganku. RIPPER CYCLOTRON!!” Phinks sangat bangga dengan pukulannya.

“Heeh.. Hanya setengah sudah cukup, seperti biasa aku tak pandai menghitung.” Ucap Phinks dengan wajah bodoh, “Sekarang... Jalan mana yang harus kulewati.” Kini Phinks harus memilih dua jalan yang berbeda.



“Kanan.” Bonolenov terlihat sedang menghindar kekanan dari serangan chimera bertubuh penuh duri.



“Atau kiri.” Shizuku terlihat sedang meloncat dari kiri bersiap menyerang Pike dari kiri dengan Vakum Cleaner nya.



“Akan kubiarkan Koin yang memutuskan.” Karena bingung Phinks memilih melempar koin untuk menentukan pilihan.

@[27342504943028]

Di pusat istana, Feitan telah bertemu dengan Zazan yang sedang memakai roknya.
“Payung?” Zazan heran dengan senjata yang dibawa Feitan.

Kemudian Feitan membuka payungnya, memperlihatkan gambar wajah tengkorak
untuk sejenak Zazan terkejut, lalu melirik ke arah kiri.

Ternyata Feitan dengan cepat telah ada di sisi kiri Zazan.
“Reaksi yang bagus.” Feitan dengan cepat menyerang Zazan.
“Sial rok ku.” Keluh Zazan sambil menghindar kekanan karena roknya telah terpotong-potong oleh tebasan pedang Feitan.

“Pedang tersembunyi. Sepertinya kau suka menyembunyikan sesuatu. Iya kan bocah?” Tanya Zazan.
“Tak berbeda sepertimu. Akal yang sehat untuk mengetahui apa yang disembunyikan musuh. Jika dia memakai sesuatu yang misterus.” Jawab Feitan dengan pandangan mata tajamnya.

Apakah yg terjadi selanjutnya dengan pertempuran mereka?!

Bersambung ke chapter 227

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -