Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013

▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲

Chapter 236 ►DELAPAN HARI BAGIAN 2



Killua masih bersembunyi dibawah semak-semak, sementara itu Furatta chimera capung masih terbang diatas hutan sambil mengamati daerah sekitar.
“Ayo! Ayo!
Dia datang!... Tapi dari arah berlawanan!! Dan dari dalam tanah!!” Ucap Killua dalam hati.

“!!” Killua merasakan sesuatu yg datang.

Dan datanglah chimera kumbang yg sedang menggelindingkan bola kotoran. Bola kotoran itu menggelinding dengan kencang hingga menghancurkan pepohonan yg dilewatinya.
Bola kotoran itu tepat mengarah ke Killua yg sedang bersembunyi.

BRAAAK

Bola besar kotoran itu menghancurkan semak-semak sekaligus pohon tempat Killua bersembunyi tapi untunglah Killua dapat menghindarinya dengan melompat ke atas pohon yg lain.
Serangan masih berlanjut, chimera kalajengking menunggu diatas pohon untuk menghadang Killua. Killua pun menyadari chimera kalajengking yg bersembunyi dibalik pohon.

SYAAAAT

Pohon pun terbelah menjadi dua.

“!!” Chimera kumbang yg menunggu dibawah sangat terkejut.
Tanpa disadari kepala chimera kalajengking terpenggal dan kedua tangannya patah. Dan Killua menghilang dari pandangan.

“Dia memutuskan kepala dengan cara memutar leher dan menghancurkan kedua tangannya. Kami tak akan bisa nyerang secara individu dalam jarak dekat...! Dimana dia!?” Pikir chimera kumbang yg panik.

“Kapten dia diatas...” Suara telepati terdengar ditelinga chimera kumbang. Chimera kumbang segera melihat keatas, dan benar saja setelah mengalahkan chimera kalajengking, Killua melarikan diri ke atas pohon yg lebih tinggi.

Diatas pohon, Killua dikepung lima makhluk chimera bersenjata palu, tongkat dan tombak.
Empat chimera monyet dan satu chimera rubah. Mereka mengepung Killua dari kelima arah. Killua pun tak bisa kabur lagi dan terpaksa melawan mereka.
Killua menyerang dengan cepat dan menancapkan tangan monsternya ke kepala chimera monyet yg memegang senjata palu.

Satu chimera kalah, keempat chimera lainnya sangat marah dan menyerang Killua secara bersamaan dan bertubi-tubi. Tapi Killua dapat menghindari semua serangan itu. Saat chimera monyet menyerang dengan ekornya yg membawa sebuah paku, Killua mengangkat kepala chimera yg telah dikalahkannya tadi, alhasil paku itu menancap di chimera temannya sendiri.

Chimera rubah melompat dan menyerang Killua dengan dua buah palu besinya. Tapi Killua merebut palu yg dibawa chimera monyet dan langsung memukulkannya ke kepala chimera rubah.

BRAAAK

Kepala chimera rubah langsung berlubang karena terkena pukulan palu Killua.
Lalu dengan palunya, Killua memukul gagang tombak chimera monyet yg bertubuh besar. Killua langsung mengambil patahan tombak dan langsung melemparkannya tapi chimera monyet besar dapat menghindarinya dan malah mengenai chimera monyet yg dibelakangnya.
Setelah itu Killua menendang patahan ranting pohon dan langsung menancap dikepala chimera monyet besar.

“Kau...” Chimera monyet yg masih bertahan kelihatan sangat marah pada Killua.

Keempat chimera telah sekarat bahkan ada yg sudah mati, Killua langsung menghilang dengan cepat dari hadapan chimera monyet yg masih hidup.

BAATTSS

Tiba-tiba Killua sudah berada dibelakang chimera monyet dan kepala chimera itu langsung terpenggal seketika.

Killua lalu menghampiri chimera rubah yg masih hidup walau kepalanya berlubang.
Kemudian Killua mengambil ranting pohon dan menancapkannya dikepala chimera rubah.
“Mati.” Ucap Killua dalam hati.

Kelima chimera telah dikalahkan Killua, dan satu persatu berjatuhan dari atas pohon. Killua lalu melompat ke pohon yg lainnya.
“Aku tak bisa mengalahkan dua sekaligus.” Ucap Killua dalam hati sambil memikirkan strategi untuk mengalahkan chimera kumbang dan Furatta.

Melihat pasukannya telah dihabisi Killua, chimera kumbang yg menunggu dibawah telah kabur dengan menaiki bola kotoran miliknya.
“Meski melawan dia menggunakan pohon itu pun tak berguna.” Ucap chimera kumbang dalam hati sambil berlari diatas bola kotorannya, “Mundur kita harus kembali...!” Lanjutnya memberi perintah melalui telepati chimera.

Melihat chimera kumbang melarikan diri, Killua tak tinggal diam, dia mencoba mengejarnya sambil membawa patahan ranting pohon.

TAP
TAP
TAP

Killua melompat dari satu pohon ke pohon lainnya untuk mengejar chimera kumbang.
“Aku tak biarkan kau kabur.” Ucap Killua dalam hati dan terus melompat dari pohon ke pohon lainnya.

Killua hampir mendekatinya.
“Kau pasti ketuanya. Aku harus melenyapkanmu duluan.” Ucap Killua dalam hati lalu Killua melompat tepat di atas chimera kumbang.

Tapi tiba-tiba....

DUAAAARRR

Terjadi ledakan hebat di tengah hutan tempat Killua berada.

Chimera kumbang berhasil lolos dan terus berlari diatas bola kotorannya.
Dibelakang chimera kumbang telah terjadi kebakaran hebat. Tapi Killua belum terlihat. Apakah Killua terjebak dalam ledakan itu?

“Hya... Haaaaaa...
Bagaimana dengan seranganku tadi.” Teriak chimera kumbang tertawa puas dengan pantat yg mengeluarkan asap. Dan ternyata ledakan tadi adalah serangan gas beracun chimera kumbang yg dikeluarkan melalui pantatnya.

Gas beracun dari kumbang pengebom.
Kumbang pengebom menghasilkan zat kimia yg disebut Hidroquinon dan Hidrogen Peroksida. Ini dikumpulkan dalam Reservoir, dan dikirim ke dalam ruang reaksi Mana Cataleses dikeluarkan dan Peroksida menyebabkan reaksi. Oksigen dilepaskan, dan panas yg dihasilkan cukup membuat campuran ke titik didih. Panas menguap sekitar seperlima dari campuran, dan gas beracun dilepaskan berkekuatan bahan kimia berdaya ledakan pada suhu 100 derajad celcius.

Dari kobaran api itu, terlihat samar-samar tubuh Killua. Ternyata Killua selamat dari ledakan gas beracun itu tapi tubuhnya terbakar hebat, membuat bajunya terbakar dan sekujur tubuhnya mengeluarkan asap.
“Sialan.
KAU KENTUTI AKU...!” Ucap Killua geram, “Tak yg lebih penting meski aku menghapus keberadaanku dan menyerang titik kelemahannya. Dia masih saja konsentrasi dan menyerang dengan timing yg pass!! Pasti ada yg memberi perintah padanya dan mengontrolnya dari jauh. Dia...!” Lanjutnya dalam hati sambil mengingat chimera yg terbang diluar hutan.

“Sampai sekarang dia masih saja mempermainkan aku... Pasti dia menggunakan kekuatan specialnya untuk mengetahui keberadaanku.. Dalam hal ini.. Aku tak akan menggunakan kemampuanku yg sebenarnya!!” Ucap Killua dalam hati.

Killua segera pergi dan mengejar chimera kumbang yg berlari belum terlalu jauh. Killua mengejernya dengan kecepatan tinggi.
“Kejutan elektrikku sangat jelas, untuk sekarang aku tak mau mereka mengetahui yoyo ku...
Skenario yg tepat adalah lari dan bersembunyi, tapi kedengarannya konyol.
Aku harus mengalahkan mereka berdua dengan kedua tanganku...?” Ucap Killua dalam hati sambil terus berlari mengejar chimera kumbang yg telah memberikan gas kentut padanya :D

Disaat berlari, tiba-tiba Killua menyadari sesuatu yg bergerak cepat padanya.

BRAAAK

Tiba-tiba Killua terpental dan tersungkur ditanah.
“Pistol...?
Benda apa ini!??
Dimuka ku..!!” Ucap Killua dalam hati lalu mengambil benda yg menempel di pipinya.

Sebuah peluru yg berbentuk seperti kutu. Bentuknya sebesar jari Killua.
“Kutu!?” Ucap Killua terkejut.

BRAAAK

Killua terkena lagi dan membuatnya terpental.
“Uugghh...” Rintih Killua.
“Bouchi Bouchi...” Ucap peluru kutu yg menempel dileher Killua.

“Sial...” Killua marah dan mengeluarkan aura yg lebih besar dari sebelumnya, “Darimana ini datang?” Lanjutnya sambil melihat-lihat daerah sekitar.

Sementara itu ditempat lain, “Area TH 88 X-15 Y-12 Z-2 POINT X-9 Y-3 Z-1”

“Okay.” Sahut seorang manusia yg membawa pistol laras panjang dan menggunakan topi panjang, “Hmmmm, kau tak akan bisa lari lagi dari kutu ku.” Lanjutnya sambil membidikkan pistolnya ke arah Killua.

Bagaimana cerita selanjutnya!?

Bersambung ke chapter 237

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -