Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013


▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲▲

Chapter 239 ►DELAPAN HARI BAGIAN 5

Cerita masih berlanjut di sebuah danau bawah tanah, tempat Killua berada.
Dirasa sudah aman, Killua melompati batu-batu stalaktit untuk menuju ke tepi danau.

TAP
TAP
TAP


Akhirnya Killua mendarat ditepi danau tapi masih berada di bawah tanah.
“Sial. Darahnya belum berhenti juga.” Ucap Killua dalam hati, darah keluar dari pelipisnya dan sekujur tubuhnya karena bekas tembakan kutu yg dilakukan oleh Ikarugo.

Killua berjalan melihat-lihat daerah sekitar gua.
“Sekarang... Aku harus menemukan jalan keluar...” Pikir Killua dalam hati.

“Pi Ro Ri Po Ring.” Killua mendengar suara dikepalanya, “?”
“Suara itu... Asalnya dari... Dalam kepalaku!?” Ucap Killua dalam hati.

Lalu Killua dikejutkan dengan datangnya ikan berbentuk anak panah dan langsung menancap ditangan kirinya.
“Apaaaa!!? Apa ini!? Ikan!? Tapi aku berada di daratan!!” Teriak Killua, “Apa yg terjadi!? Benar-benar aneh. Aku tak mengerti... Dengan semua ini!!!” Lanjutnya dalam hati.

BLAAS
BLAAS

Tiba-tiba sebuah anak panah ikan menancap lagi, dan sekarang menancap diperut Killua.
“Ughhhhh...!!” Rintih Killua, “Guuh... Lagi! Sebelum menusukku ini sama sekali tak terlihat. Aku bahkan tak bisa mendeteksinya dengan auraku!!” Lanjutnya dalam hati.

Secara tiba-tiba, tubuh Killua berwarna putih-hitam melingkar seperti papan sasaran. Dan anak panah ikan yg menancap diperutnya tepat berada di titik tengah lingkaran hitam-putih.
“Apa ini!? Papan sasaran!?” Ucap Killua dalam hati.

Dan...

BLAAS

Sebuah anak panah ikan menancap lagi tepat ditengah perut Killua.
Killua tak bisa berbuat banyak, yg bisa dilakukannya hanyalah merintih kesakitan.

“Sangat berbahaya...!! Aku tak bisa mendeteksi serangannya!!” Ucap Killua dalam hati.
“Ku ku ku. 108 poin. Apa kau mendapat petunjuk mengenai apa yg terjadi padamu? Ngomong-ngomong, sekarang aku berbicara kepadamu secara langsung melalui kepalamu.” Suara seseorang terngiang dikepala Killua.

Sementara itu ditempat lain, nampak chimera ikan berbentuk manusia dengan tangan dan kaki bersisik sedang bermain panahan.
“Kau akan segera mengetahuinya, kalau kau masih hidup...” Ucap Oroso chimera ikan berbentuk manusia dengan tangan dan kaki bersisik sambil membawa dua anak panah ikan.

Beralih ke tempat Killua. Setelah menancap ditubuh Killua, anak panah ikan itu langsung menghilang, dan darah langsung keluar dari tangan dan perut Killua.
“Kugh...” Rintih Killua menahan sakit, “Seperti yg ku duga, ikan ini terbuat dari Nen! Tapi...
Kenapa aku tak bisa mendeteksinya!? Pasti disuatu tempat ada yg memacu terjadinya hal ini!! Ya, pasti begitu!! Sebelum menusukku... Serangannya tak terlihat bahkan tak terasa!!”

“Guu..” Rintih Killua karena bahu kanannya tertancap anak panah ikan.
“Ugh..” Sekarang dua anak panah ikan menancap dipaha kanan dan kirinya.

Ditempat lain, Oroso terus bermain anak panah dan menancapkannya dipapan sasaran berbentuk lingkaran hitam-putih.
“Aku merasakannya...” Ucap Oroso sambil terus melemparkan anak panah ikan dipapan sasaran.

Dan ditempat Killua, dia terus menerima serangan anak panah ikan. Tiga anak panah menancap di lengan kanan, kiri dan dikaki kanan.

“Sekarang apa kau sudah tahu... Serangan apa ini?” Ucap Oroso melalui telepati ke kepala Killua.

“Tiga...
Cuma bisa tiga serangan dalam satu waktu...! Setelah itu, ikannya langsung lenyap! Begitu juga sasaran yg berwarna hitam-putih ini... Cuma satu... Jawabannya!!” Pikir Killua dalam hati, tiba-tiba dia langsung berlari ke tepi danau. Sesampainya ditepi danau, Killua langsung melihat bayangan tubuhnya di air.

“Kekuatanmu... Adalah panahan...!?” Teriak Killua.
“Ding-dong. Ya, benar. Tapi...
Kau tak bisa melakukan apa-apa walaupun kau sudah mengetahui kekuatanku. Karena panah-panahku...
Tidak berbentuk secara fisik kecuali mereka sudah menusukmu!!! Cobalah halangi mereka!!” Ucap Oroso melalui telepati.

BLAAS

Satu anak panah ikan menembus dipundak kiri Killua.

“Kukuku. Ngomong-ngomong, pundak yg kiri, 54 poin.” Ucap Oroso melalui telepati.

Killua terlihat sangat kesal telah dipermainkan oleh Oroso. Killua mencabut anak panah ikan itu yg menembus pundak kirinya, dan langsung membuang anak panah ikan itu.

Ditempat Oroso.
“Target dipapan panah ini... Terhubung ke berbagai bagian tubuhmu. Contohnya...
Siku kanan 27 poin!! Belakang tangan kanan 18 poin!! Kukuku, 99 poin.
Hei hei, ada apa? Aku tak mendengar teriakanmu. Apa kau sudah mati? Tapi permainannya baru dimulai.” Ucap Oroso sambil terus melemparkan anak panah ke papan sasaran yg telah terhubung ke tubuh Killua.

“Triple 6
4
13.” Ucap Oroso sambil terus melemparkan anak panahnya.

“Wow, hebat.” Ucap chimera ikan betina yg bersama dengan Oroso, “Bagus, kakak. Kau sangat berapi-api.” Lanjutnya.
“Iya dong.
Hidupku bergantung padanya.” Sahut Oroso.
Mereka berdua terlihat berada di sebuah rungan mirip Bar.

Kalau di akhir permainan kakak laki-laki gagal ditembakan terakhir, panah-panah itu akan keluar dari tubuh target dan semua rasa sakit akan diakumulasikan pada target sampai titik itu... Akan langsung berpindah semuanya ke Oroso bersaudara!!!

“Kita tak terkalahkan. Kenapa?” Ucap Oroso jantan.
“Karena kita terikat bersama oleh kepercayaan terkuat di dunia.” Sahut Oroso betina.

Sementara itu ditempat Killua, dia masih berjuang menghadapi serangan anak panah ikan Oroso bersaudara.
Sudah puluhan anak panah menancap ditubuh Killua.
“Be... Lum. Masih belum...!!!” Ucap Killua dalam hati.

Strategi apakah yg akan digunakan Killua untuk menghadapi serangan Oroso bersaudara!!??

Bersambung ke chapter 240

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -