Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013

Foto: ==============| UPDATE CERITA |==============



Hunter x Hunter Chapter 228 | 10 HARI BAGIAN 6

Teks Version by : Wahįd Hašýįm

Mangaka : Yoshihiro Togashi



===============================================



Shizuku menjaga jarak dari Pike si laba-laba. Shizuku mengatakan bahwa dirinyalah yang akan memenangkan pertarungan.

“Kau menang?

Hahahahaa. Kau benar-benar gadis bodoh!

Kau bilang kau ingin melarikan diri dariku?” Ucap Pike menanggapi perkataan Shizuku sebelumnya.

“Aku bilang aku tidak akan mendekatimu! Aku tidak bilang aku akan melarikan diri, ya kan?” Ucap Shizuku.

“....?” Pike terdiam karena bingung.

“Aku akan tunjukkan perbedaan kita!” Ucap Shizuku serius, “Deme-Chan.” Lanjutnya.

“Gyo... Gyo....” Sahut Deme-Chan vacum cleaner.

“Hisap darahnya. Jangan sisakan satu tetes pun!!” Teriak Shizuku memberi perintah pada Vacum Cleanernya.



Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 228 - Cerita hunter x hunter versi 2





SYUUUUTTTTT



Keluarlah darah dari bekas luka pada tubuh Pike, semuanya tersedot ke dalam Vacum Cleaner milik Shizuku.

Dikepala, tubuh dan semua tangan Pike mengeluarkan darah.

“Heyy.... Hentikann!!” Teriak Pike agar Shizuku menghentikannya, namun Shizuku tak menghiraukannya, “!!! Whaaa...

Kauuuu!!!” Teriaknya sambil menyerang Shizuku dengan jaringnya namun Shizuku berhasil menghindar.



Deme-Chan masih terus menyedot darah Pike.

“Ugh...” Rintih Pike, “Bahaya...ini berbahaya... Aku mulai pusing! Aku harus menghentikan pendarahan!!” Pikir Pike yang matanya mulai berputar-putar.



TINNGG



Muncul bolam di kepala Pike, sepertinya dia menemukan ide.



“Huunnnn!!” Pike menggunakan kedelapan kaki dan tangannya untuk menutup luka yang ada pada tubuhnya dan Deme-Chan pun berhenti menyedot darahnya.

“Apa kau suka itu? Sekarang kau tidak bisa menghisap darahku lagi!” Gumam Pike senang. Namun Shizuku kembali menyedot darah Pike dari luka pada punggung dan beberapa bagian luka yang tidak tertutup oleh tangan Pike, “Masih?” Lanjutnya bertanya karena idenya untuk menutup lukanya dengan tangan-tangannya gagal. Banyaknya luka yg dialami Pike membuatnya tak mampu menutup semua lubang-lubang lukanya.

By @[273425049430283:]



“Dari sini... Di sini juga...

Ahhh... Ahh...” Ucap Pike panik, dan karena kepanikannya itu dia membuka tangan-tangannya yang sebelumnya menutupi lukanya. Darahpun keluar semakin banyak, “Ah... Ah... Aku tidak bisa menghentikannya....”  



“Aku menghisap darah dari 29 luka yang terbuka. Karena letak lukanya berjauhan.... Sehingga itu akan mustahil untukmu menutupi bagian luka itu dengan delapan tanganmu!”

“Ugh...

Ahh...ah...” Rintih Pike.



CHYUU...

Pike pun ambruk dengan tubuh kering keronta. Darah ditubuhnya habis tersedot Deme-Chan.



“Selesai bersih-bersih...” Ucap Shizuku memikul Deme-Chan dipundaknya.

“Geppu.” Sahut Deme-Chan.



TAP... TAP... TAP...

Shizuku pun segera berlari untuk mencari rekan-rekannya. Tiba-tiba dia berhenti.

“.....” Shizuku berpikir sejenak lalu dia kembali berlari menghampiri Pike.



“Emm... Jaring laba-laba yang kau miliki bisa dipancarkan benar?” Ucap Shizuku, “Jika kau membungkusnya dengan jaringmu itu bisa menghentikan pendarahan bukan???”

“.....”

“Kita berdua sama-sama bodoh.” Lanjut Shizuku.

Pike pun tewas dengan tubuh kering kehabisan darah.



Pindah ke pertempuran Zazan vs Feitan. Mereka saling menyerang, Feitan dengan gerakan sangat cepat mengelilingi Zazan dan menyerang dengan pedangnya, namun Zazan mampu menepis dengan ekornya.



TRAAANG

Mereka saling beradu serangan.

By @[273425049430283:]



“Apa-apaan ini?” Pikir Kalluto mengamati pertarungan Zazan dan Feitan, “Ini... Kecepatan apa ini?” Lanjutnya takjub dengan kecepatan Feitan.

“Semua gerakannya semakin bagus. Tapi dia masih jauh dari performa terbaiknya.” Ucap Phinks yang ternyata juga ada disana, bagitu juga dengan Shalnark dan Bonolenov juga mengamati pertarungan Feitan.

“......” Kalluto makin muram mendengar ucapan Phinks.



“Anggota lainnya sudah berkumpul dan mengamati pertarungan! Aku sedikit terlambat, tidak.... Aku bukan satu-satunya yang bodoh.” Pikir Kalluto.



“Lima.... Tidak tujuh. Ada berapa banyak tipuan yang dia gunakan? Maksudku bagaimana bisa dia menyerang dari posisi itu? 

Whoaa dia ada disana!

Hahaha... Tidak bisa dipercaya.” Batin Kalluto takjub melihat kemampuan Feitan. Seketika itu juga ekspresi Kalluto berubah, dari takjub lalu dia tersenyum kecil, “Ini... Level yang berbeda..”



“Wow, kalian semua sudah berada di sini.” Ucap seseorang yang baru saja datang.

“Whoaaa datang dengan penampilan baru?” Tanya Phinks pada orang itu.

“Kusut terkena jaring musuh.” Jawab orang itu yang ternyata adalah Shizuku, dia datang dengan mengenakan bajunya yang sudah robek yang hanya menutupi bagian dadanya saja, juga celana panjangnya yang berubah menjadi celana pendek.

“Apa.... Kau tidak bilang kalau kau ka...” Ucap Phinks.

“Aku menang!” Sahut Shizuku yang kesal karena ucapan Phinks.

“Hahaa... Dia sudah mulai marah.” Ucap Shalnark melihat Shizuku kesal.

“.....” Kalluto hanya diam menanggapi ocehan teman-temannya.

“Tinggal Feitan.

Musuhnya lumayan kuat mungkin dialah ratunya.” Ucap Shizuku, “Sepertinya gerakan Feitan kurang baik juga...”

“Aku rasa dia tak berada di penampilan terbaiknya.” Tanggap Shalnark.

“Kau sudah mengatakan ituuu!!! Aku sudah mengerti!!!” Gerutu Kalluto dalam hati, karena dia merasa sangat lemah dibandingkan dengan Feitan juga teman-temannya yang lain, “Aku masih lemah.” Lanjutnya dalam hati.

By @[273425049430283:]



Feitan mengambil payungnya dan menutupnya, dia juga memasukkan pedangnya ke dalam gagang payung itu, dia menggunakannya untuk kembali menyerang.

Dengan gerakan sangat cepat, Feitan tampak menjadi sangat banyak.

“!” Zazan kebingungan menentukan mana Feitan yang asli.

Tiba-tiba dari arah belakang Feitan mengarahkan bagian tajam dari payungnya ke arah Zazan.

“Dibelakangku!?” Pikir Zazan kaget.

Saat ujung payung itu hampir mengenai leher belakang Zazan, dengan ekornya Zazan melilit payung Feitan sehingga serangannya gagal, “Ughh... Siapa sebenarnya bocah ini.... Gerakannya cepat dan makin cepat dan yang lainnya sudah ada di sini!

Sial, tidak berguna. Apa si bodoh itu sudah dikalahkan oleh mereka...” Lanjutnya.



KLAK...



Feitan menekan tombol digagang payungnya, lalu ujung pisau payungnya terlepas dan mengarah ke Zazan. Zazan pun tak mampu menghindar dan terkena serangan itu.

Darah pun mengalir dari pelipis kiri Zazan.

“Haha... Kulitmu lumayan tangguh dari yang kupikirkan...” Ucap Feitan.

“Kau...

Beraninya kauuu...

Beraninya kau membuat goresan di wajahku!!” Teriak Zazan marah karena Feitan membuat luka di wajahnya. Zazan lalu memegang ekor kalajengkingnya.

“?” Feitan tampak bingung.

“Urghhhh.... Nnnnngg !!” Zazan menarik ekornya sendiri hingga putus. Phinkz dan Shalnark tampak kaget dengan apa yang dilihatnya.

“Nngigigigigi.” Muncul ekor baru pada tubuh Zazan, tak hanya itu tubuh Zazan mulai berubah menjadi kekar dan sekarang dia lebih mirip seperti chimera buaya.



“Aku akan.... Membunuh.... !??” Ucapnya lalu Feitan sudah menghilang dari hadapannya.

“"Kou"!!

Pertahananmu menurun drastis.

Aku tidak begitu bagus untuk menggunakan kesempatan ini....” Ucap Feitan yang tiba-tiba ada di belakang Zazan dan bersiap menghunuskan pedangnya ke punggung Zazan.



TAAKK



Feitan menusuk punggung Zazan dengan pedangnya namun justru pedang Feitan sendiri yang patah.

“!!” Zazan menyadari serangan Feitan dan menoleh ke belakang sambil mengumpulkan aura di tangannya, “Hum..” Zazan melamparkan aura itu ke dada Feitan. Feitan pun terlempar ke belakang dengan bajunya yang terkoyak.



“!? Aku rasa serangannya tidak kena...” Ucap Kalluto melihat tangan Zazan tak menyentuh Feitan.

“Tidak... Itu sangat lemah... Tapi dia melemparkan aura ke Feitan...

Serangan "Kou" tidak mempan.” Sahut Phinks, “Itu di luar perhitungan Feitan bahwa ratunya tidak akan mendapatkan luka sedikitpun dari serangan "Kou"...! Kesalahan perhitungan mengakibatkan dia terlambat beberapa detik dalam menempatkan penjagaan Nen nya!

Dengan kata lain... Ia bertahan dengan tubuh biasa...!! Bahkan sedikit kekuatan serangan sudah cukup untuk membuat luka yang berat.

Sepertinya sang ratu tahu cara menggunakan aura dengan baik...” Lanjutnya.

“Semoga saja dia bukan sang ratu....” Ucap Shalnark.



“Cough..” Rintih Feitan dengan mulut mengeluarkan sedikit darah.

“Kukuku. Kau tidak bisa menggores tubuh ini...” Ucap Zazan sombong.



“Apa kau akan menolongnya?” Tanya Kalluto pada Phinks.

“Hah? Kenapa?” Tanya balik Phinks, “Kita sudah bilang ini sebuah perlombaan. Jika dia dikalahkan, maka orang selanjutnya akan maju.” Jelasnya.



“Siapa berikutnya?” Tanya Shizuku.

“Siapa yang datang ke sini lebih awal bukan?” Ucap Shalnark.

“Iya, berarti aku...” Ucap Phinks.

“Tunggu sebentar, bukankah kita sampai disini secara bersamaan...” Bonolenov protes.

“Kau bodoh. Aku menunggumu bertarung sampai akhir, bukan!” Ucap Phinks kesal.

“Sudah, mari kita tentukan dengan koin.” Ucap Shalnark melerai.

“......” Kalluto sendiri hanya diam melihat tingkah teman-temannya, dia hanya fokus pada pertarungan Zazan dan Feitan, dimana Feitan tampak terdesak, “Orang-orang ini benar-benar aneh...” Pikir Kalluto.



Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 229



FREE TAG !!! Silahkan tinggalkan Like & Komentar, jangan lupa di Share juga ya ^^



====================­==================== =======



Tolong bantu promo ya dengan cara klik link ini :



http://m.facebook.com/home.php?l&p=%E2%86%92%E2%98%BB+++%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3A+%E2%98%BC%E2%98%BC%E5%BF%8D+Baca+alur+Cerita+Hunter+X+Hunter+Chapter+228+%E5%BF%8D+%E2%98%BC%E2%98%BC%E2%98%BC%3C+SEPULUH+HARI+BAGIAN+6+%3E%22+%5D%5D+%E2%98%BCBaca+Selengkapnya+L%C2%A1KE+PAGE%E2%98%BB%E2%90%9B%40%5B273425049430283%3A1%5D+%E2%0A%E2%99%A3%0A%0A%E2%99%A3%0A%98%BB+%E2%98%BB+%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3A+Zazan+vs+Feitan%E2%98%BC%5D%5D&refid=13



Cerita hunter x hunter versi 2

Hunter x Hunter Chapter 228 | 10 HARI BAGIAN 6

... ===============================================

Shizuku menjaga jarak dari Pike si laba-laba. Shizuku mengatakan bahwa dirinyalah yang akan memenangkan pertarungan.
“Kau menang?
Hahahahaa. Kau benar-benar gadis bodoh!
Kau bilang kau ingin melarikan diri dariku?” Ucap Pike menanggapi perkataan Shizuku sebelumnya.
“Aku bilang aku tidak akan mendekatimu! Aku tidak bilang aku akan melarikan diri, ya kan?” Ucap Shizuku.
“....?” Pike terdiam karena bingung.
“Aku akan tunjukkan perbedaan kita!” Ucap Shizuku serius, “Deme-Chan.” Lanjutnya.
“Gyo... Gyo....” Sahut Deme-Chan vacum cleaner.
“Hisap darahnya. Jangan sisakan satu tetes pun!!” Teriak Shizuku memberi perintah pada Vacum Cleanernya.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 228 - Cerita hunter x hunter versi 2




SYUUUUTTTTT

Keluarlah darah dari bekas luka pada tubuh Pike, semuanya tersedot ke dalam Vacum Cleaner milik Shizuku.
Dikepala, tubuh dan semua tangan Pike mengeluarkan darah.
“Heyy.... Hentikann!!” Teriak Pike agar Shizuku menghentikannya, namun Shizuku tak menghiraukannya, “!!! Whaaa...
Kauuuu!!!” Teriaknya sambil menyerang Shizuku dengan jaringnya namun Shizuku berhasil menghindar.

Deme-Chan masih terus menyedot darah Pike.
“Ugh...” Rintih Pike, “Bahaya...ini berbahaya... Aku mulai pusing! Aku harus menghentikan pendarahan!!” Pikir Pike yang matanya mulai berputar-putar.

TINNGG

Muncul bolam di kepala Pike, sepertinya dia menemukan ide.

“Huunnnn!!” Pike menggunakan kedelapan kaki dan tangannya untuk menutup luka yang ada pada tubuhnya dan Deme-Chan pun berhenti menyedot darahnya.
“Apa kau suka itu? Sekarang kau tidak bisa menghisap darahku lagi!” Gumam Pike senang. Namun Shizuku kembali menyedot darah Pike dari luka pada punggung dan beberapa bagian luka yang tidak tertutup oleh tangan Pike, “Masih?” Lanjutnya bertanya karena idenya untuk menutup lukanya dengan tangan-tangannya gagal. Banyaknya luka yg dialami Pike membuatnya tak mampu menutup semua lubang-lubang lukanya.
By

“Dari sini... Di sini juga...
Ahhh... Ahh...” Ucap Pike panik, dan karena kepanikannya itu dia membuka tangan-tangannya yang sebelumnya menutupi lukanya. Darahpun keluar semakin banyak, “Ah... Ah... Aku tidak bisa menghentikannya....”

“Aku menghisap darah dari 29 luka yang terbuka. Karena letak lukanya berjauhan.... Sehingga itu akan mustahil untukmu menutupi bagian luka itu dengan delapan tanganmu!”
“Ugh...
Ahh...ah...” Rintih Pike.

CHYUU...
Pike pun ambruk dengan tubuh kering keronta. Darah ditubuhnya habis tersedot Deme-Chan.

“Selesai bersih-bersih...” Ucap Shizuku memikul Deme-Chan dipundaknya.
“Geppu.” Sahut Deme-Chan.

TAP... TAP... TAP...
Shizuku pun segera berlari untuk mencari rekan-rekannya. Tiba-tiba dia berhenti.
“.....” Shizuku berpikir sejenak lalu dia kembali berlari menghampiri Pike.

“Emm... Jaring laba-laba yang kau miliki bisa dipancarkan benar?” Ucap Shizuku, “Jika kau membungkusnya dengan jaringmu itu bisa menghentikan pendarahan bukan???”
“.....”
“Kita berdua sama-sama bodoh.” Lanjut Shizuku.
Pike pun tewas dengan tubuh kering kehabisan darah.

Pindah ke pertempuran Zazan vs Feitan. Mereka saling menyerang, Feitan dengan gerakan sangat cepat mengelilingi Zazan dan menyerang dengan pedangnya, namun Zazan mampu menepis dengan ekornya.

TRAAANG
Mereka saling beradu serangan.


“Apa-apaan ini?” Pikir Kalluto mengamati pertarungan Zazan dan Feitan, “Ini... Kecepatan apa ini?” Lanjutnya takjub dengan kecepatan Feitan.
“Semua gerakannya semakin bagus. Tapi dia masih jauh dari performa terbaiknya.” Ucap Phinks yang ternyata juga ada disana, bagitu juga dengan Shalnark dan Bonolenov juga mengamati pertarungan Feitan.
“......” Kalluto makin muram mendengar ucapan Phinks.

“Anggota lainnya sudah berkumpul dan mengamati pertarungan! Aku sedikit terlambat, tidak.... Aku bukan satu-satunya yang bodoh.” Pikir Kalluto.

“Lima.... Tidak tujuh. Ada berapa banyak tipuan yang dia gunakan? Maksudku bagaimana bisa dia menyerang dari posisi itu?
Whoaa dia ada disana!
Hahaha... Tidak bisa dipercaya.” Batin Kalluto takjub melihat kemampuan Feitan. Seketika itu juga ekspresi Kalluto berubah, dari takjub lalu dia tersenyum kecil, “Ini... Level yang berbeda..”

“Wow, kalian semua sudah berada di sini.” Ucap seseorang yang baru saja datang.
“Whoaaa datang dengan penampilan baru?” Tanya Phinks pada orang itu.
“Kusut terkena jaring musuh.” Jawab orang itu yang ternyata adalah Shizuku, dia datang dengan mengenakan bajunya yang sudah robek yang hanya menutupi bagian dadanya saja, juga celana panjangnya yang berubah menjadi celana pendek.
“Apa.... Kau tidak bilang kalau kau ka...” Ucap Phinks.
“Aku menang!” Sahut Shizuku yang kesal karena ucapan Phinks.
“Hahaa... Dia sudah mulai marah.” Ucap Shalnark melihat Shizuku kesal.
“.....” Kalluto hanya diam menanggapi ocehan teman-temannya.
“Tinggal Feitan.
Musuhnya lumayan kuat mungkin dialah ratunya.” Ucap Shizuku, “Sepertinya gerakan Feitan kurang baik juga...”
“Aku rasa dia tak berada di penampilan terbaiknya.” Tanggap Shalnark.
“Kau sudah mengatakan ituuu!!! Aku sudah mengerti!!!” Gerutu Kalluto dalam hati, karena dia merasa sangat lemah dibandingkan dengan Feitan juga teman-temannya yang lain, “Aku masih lemah.” Lanjutnya dalam hati

Feitan mengambil payungnya dan menutupnya, dia juga memasukkan pedangnya ke dalam gagang payung itu, dia menggunakannya untuk kembali menyerang.
Dengan gerakan sangat cepat, Feitan tampak menjadi sangat banyak.
“!” Zazan kebingungan menentukan mana Feitan yang asli.
Tiba-tiba dari arah belakang Feitan mengarahkan bagian tajam dari payungnya ke arah Zazan.
“Dibelakangku!?” Pikir Zazan kaget.
Saat ujung payung itu hampir mengenai leher belakang Zazan, dengan ekornya Zazan melilit payung Feitan sehingga serangannya gagal, “Ughh... Siapa sebenarnya bocah ini.... Gerakannya cepat dan makin cepat dan yang lainnya sudah ada di sini!
Sial, tidak berguna. Apa si bodoh itu sudah dikalahkan oleh mereka...” Lanjutnya.

KLAK...

Feitan menekan tombol digagang payungnya, lalu ujung pisau payungnya terlepas dan mengarah ke Zazan. Zazan pun tak mampu menghindar dan terkena serangan itu.
Darah pun mengalir dari pelipis kiri Zazan.
“Haha... Kulitmu lumayan tangguh dari yang kupikirkan...” Ucap Feitan.
“Kau...
Beraninya kauuu...
Beraninya kau membuat goresan di wajahku!!” Teriak Zazan marah karena Feitan membuat luka di wajahnya. Zazan lalu memegang ekor kalajengkingnya.
“?” Feitan tampak bingung.
“Urghhhh.... Nnnnngg !!” Zazan menarik ekornya sendiri hingga putus. Phinkz dan Shalnark tampak kaget dengan apa yang dilihatnya.
“Nngigigigigi.” Muncul ekor baru pada tubuh Zazan, tak hanya itu tubuh Zazan mulai berubah menjadi kekar dan sekarang dia lebih mirip seperti chimera buaya.

“Aku akan.... Membunuh.... !??” Ucapnya lalu Feitan sudah menghilang dari hadapannya.
“"Kou"!!
Pertahananmu menurun drastis.
Aku tidak begitu bagus untuk menggunakan kesempatan ini....” Ucap Feitan yang tiba-tiba ada di belakang Zazan dan bersiap menghunuskan pedangnya ke punggung Zazan.

TAAKK

Feitan menusuk punggung Zazan dengan pedangnya namun justru pedang Feitan sendiri yang patah.
“!!” Zazan menyadari serangan Feitan dan menoleh ke belakang sambil mengumpulkan aura di tangannya, “Hum..” Zazan melamparkan aura itu ke dada Feitan. Feitan pun terlempar ke belakang dengan bajunya yang terkoyak.

“!? Aku rasa serangannya tidak kena...” Ucap Kalluto melihat tangan Zazan tak menyentuh Feitan.
“Tidak... Itu sangat lemah... Tapi dia melemparkan aura ke Feitan...
Serangan "Kou" tidak mempan.” Sahut Phinks, “Itu di luar perhitungan Feitan bahwa ratunya tidak akan mendapatkan luka sedikitpun dari serangan "Kou"...! Kesalahan perhitungan mengakibatkan dia terlambat beberapa detik dalam menempatkan penjagaan Nen nya!
Dengan kata lain... Ia bertahan dengan tubuh biasa...!! Bahkan sedikit kekuatan serangan sudah cukup untuk membuat luka yang berat.
Sepertinya sang ratu tahu cara menggunakan aura dengan baik...” Lanjutnya.
“Semoga saja dia bukan sang ratu....” Ucap Shalnark.

“Cough..” Rintih Feitan dengan mulut mengeluarkan sedikit darah.
“Kukuku. Kau tidak bisa menggores tubuh ini...” Ucap Zazan sombong.

“Apa kau akan menolongnya?” Tanya Kalluto pada Phinks.
“Hah? Kenapa?” Tanya balik Phinks, “Kita sudah bilang ini sebuah perlombaan. Jika dia dikalahkan, maka orang selanjutnya akan maju.” Jelasnya.

“Siapa berikutnya?” Tanya Shizuku.
“Siapa yang datang ke sini lebih awal bukan?” Ucap Shalnark.
“Iya, berarti aku...” Ucap Phinks.
“Tunggu sebentar, bukankah kita sampai disini secara bersamaan...” Bonolenov protes.
“Kau bodoh. Aku menunggumu bertarung sampai akhir, bukan!” Ucap Phinks kesal.
“Sudah, mari kita tentukan dengan koin.” Ucap Shalnark melerai.
“......” Kalluto sendiri hanya diam melihat tingkah teman-temannya, dia hanya fokus pada pertarungan Zazan dan Feitan, dimana Feitan tampak terdesak, “Orang-orang ini benar-benar aneh...” Pikir Kalluto.

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 229

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -