Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013



Hunter x Hunter Chapter 229 | 10 HARI BAGIAN 7


... ===============================================

Pertarungan Zazan dan Feitan semakin seru, dengan perubahan bentuknya yang baru Zazan terus mendesak Feitan. Merasa Feitan akan kalah teman-temannya justru sibuk mengundi siapa yang akan menjadi lawan Zazan selanjutnya.
“Kepala?” Ucap Shalnark mengundi menggunakan koin, dan hasilnya adalah gambar laba-laba.
“Jika Feitan dibunuh, maka akulah yang maju selanjutnya.” Ucap Bonolenov memenangkan undian.
“Brengsek.” Umpat Phinks karena kalah.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 229 - Cerita hunter x hunter versi 2


Sementara itu Kalluto sangat serius melihat pertarungan Feitan.
“Bodoh! Aku pikir suatu saat aku bisa menjadi si nomor 2, tapi... Aku lemah dibandingkan mereka. Itu yang membuatku putus asa.” Pikir Kalluto melihat perbedaan kemampuan dirinya dengan anggota Genei Ryodan lainnya, “Tapi, aku tidak akan menyerah. Aku berlatih untuk bertahan. Tak peduli harus memakan waktu beberapa tahun. Aku akan mendapatkan kakakku kembali.” Lanjutnya penuh tekad.

Diperlihatkan juga foto Keluarga Zoldyck, di dalam foto itu terdapat dirinya saat masih kecil, ibunya dan juga keempat saudaranyaBy

Kembali ke pertarungan Feitan, tampak Feitan terkena serangan ditangan kirinya.
“Ow lengan kirinya kena.” Ucap Phinks, “Fei, mau diganti Bono?” Tanya Phinks menawarkan bantuan.
“Brengsek!” Umpat Feitan, “Sombong sekali.” Lanjutnya sambil memegang tangan kirinya yang terluka, dia mengeluarkan aura yang sangat besar yang membuat Phinks panik.

“Oh, sial, lari!” Ajak Phinks pada rekan-rekannya.
“?” Kalluto tak mengerti.
“Jika tidak, kita akan diserangnya.” Ucap Shalnark yang kemudian ikut berlari. Mereka semua berlari menjauh dari Feitan yang akan mengeluarkan kekuatan penuhnya.
“Ketika ia sudah beraksi, ia memperlihatkan kemampuannya tanpa memperhatikan sekelilingnya.” Jelas Bonolenov.
“Tadinya aku coba untuk menyaksikannya dan aku nyaris mati.” Ucap Shizuku.
“Kemampuannya sangat hebat dan ia hanya menggunakannya ketika ia sedang kesal. Jadi, ia tidak dapat menahannya.” Jelas Phinks, “Kalluto, kau akan mati kalau tertangkap olehnya kali ini.” Lanjut Phinks mengingatkan Kalluto.
“Kali ini? Apa itu kesempatannya berbeda?
Sial! Aku mau lihat!” Pikir Kalluto.

Feitan mengeluarkan aura yang besar di tubuhnya, dan secara tiba-tiba penampilannya berubah, dia memakai semacam baju pelindung yang menutupi seluruh bagian tubuhnya menyisakan matanya saja.
“Apa? Kapan wujudnya berubah menjadi seperti ini?” Pikir Zazan bertanya-tanya, “Tidak, itu tidak, apa yang terjadi. Ia tampak jelas lebih kuat dari sebelumnya.” Lanjutnya melihat aura dan perubahan pada Feitan.
“Aku akan mengembalikan rasa sakit berubah menjadi panas terik.” Ucap Feitan serius dan dia mengeluarkan bola aura yang sangat besar.

“PAIN PACKER!!” Teriak Feitan, dan bola aura itu pun melesat ke atas, “Matahari terbit.” Bola aura itu berubah menjadi matahari mini yang mulai membakar kulit Zazan.

“Aaahhh...” Teriak Zazan kepanasan.
“Bukankah ini panas? Tenggorokanmu terbakar membuatmu sulit bernapas. Benarkan?” Tanya Feitan, “Kau dapat berlari jika kau mampu.
Jika kau mampu bergerak.” Lanjutnya mendekati Zazan yang tak mampu bergerak dari tempatnya.

“Apa yang terjadi sekarang? Kenapa kau tidak melakukan sesuatu dengan kulit kekarmu yang sangat kau banggakan itu?” Tanya Feitan.
“Hyahahahahaahahaaa.” Zazan ambruk dan hanya mampu berteriak karena tubuhnya mulai terbakar, “Tidak mungkin.” Pikir Zazan.

“Hyahahahahahaaa.” Teriak Zazan kesakitan, “Padahal aku sang ratu. Di tempat seperti ini....” Pikirnya dan tubuhnya mulai mengering.

SYUUUUTT

Perlahan matahari buatan Feitan mulai menyusut dan menghilang, begitu juga Feitan sudah kembali ke bentuknya yang semula.
“Sudah kehabisan tenaga? Panasnya cukup lemah tadi.
Sayang sekali, jika kau membuatku terluka sedikit lagi, kau pasti sudah mati, sebuah kematian yang nyaman.” Ucap Feitan, “Yeah. Kau dapatkan apa yang kau berikan.”

Pertarungan pun berakhir dan Feitan sebagai pemenangnya. Para Ryodan pun pergi meninggalkan istana itu, namun saat berjalan di dalam istana mereka bertemu dengan chimera bawahan Zazan termasuk chimera serigala yang sebelumnya diubah oleh Zazan.
“Seperti yang aku kira, meski sang ratu telah mati, tubuh-tubuh mereka tidak akan kembali normal. Tapi terlihat mereka terbebas dari kontrol sang ratu.” Ucap Phinks, lalu dia sedikit kaget saat melihat chimera serigala yang mendekat.


“...B... U.. Bu... Nuh... Bu... Nuh....
Tolong... Bunuh... Aku ....” Ucap Chimera serigala sambil menangis.
“Kami mengharapkanmu membunuh kami.” Ucap Chimera lain yang mulai mengepung Ryodan.
“Tidak.” Jawab Phinks dengan tersenyum meski dia sebenarnya kesal, “Aku benci membunuh untuk berbuat baik. Kemarilah, sampah!” Lanjutnya sambil memutar-mutar lengan kanannya.

“Bahkan jika kau telah menjadi busuk sekalipun, bukankah kau tetap penghuni tempat ini? Tunjukkan semangatmu sampai akhir.” Teriak Phinks kesal melihat para chimera itu tidak memiliki semangat berjuang.

Phinks dan teman-temannya pun bersiap menghadapi chimera-chimera itu, chimera yang tidak menginginkan hidupnya, chimera yang tidak punya tujuan lagi.

BATTSSS
Chimera serigala dan Phinks pun meloncat untuk menyerang.
“Keluarkan seluruh kekuatan!” Teriak Phinks bersemangat.

Singkat cerita mereka berhasil mengalahkan chimera-chimera itu, sekarang mereka dalam perjalanan pulang.
“Sekarang para pria tua akan berdebat apakah mereka harus meneruskan balas dendam mereka kepada ratu semut yang sebenarnya.” Ucap Shizuku.
“Hei, aku gak akan setuju dengan orang-orang idiot itu. Mereka hanya duduk di depan meja kecil mereka, berdebat lebih dari hal brengsek yang bahkan mereka tidak dapat lakukan.” Tanggap Phinks.
“Tapi, kau masih tetap bertahan, betulkan?” Tanya Shizuku.
“Lagipula tidak ada hal yang lebih baik untuk dilakukan.” Jawab Phinks sambil berjalan santai, dia hanya mengenakan kaos dalam karena baju yang sebelumnya dia kenakan dia berikan pada Shizuku, “Kalau semut-semut itu datang lagi, aku langsung menghabisi mereka. Tidak mau harus melakukan pembunuhan yang meninggalkan dedaunan kering seperti sebelumnya.” Lanjutnya dengan raut muka kesal.

BIIPP...BIPPP
Tiba-tiba ponsel Shalnark berdering.
“Woo..” Shalnark mengambil ponselnya.
“!! Apa itu ketua!?” Tanya Phinks panik.
“Bukan tapi Nobunaga. Dia menawarkan bantuan kepada kita.” Jawab Shalnark.
“Brengsek! Siapa yang mau! Bodoh! Idiot!” Teriak Phinks marah-marah, “Sialan! Aku capek dan lelah jika terus menunggu.” Gerutu Phinks.
By @[273425049430283:]

“Suaranya Phinks terdengar seperti cewek yang keranjingan.” Ucap Shalnark dengan senyum khasnya.
“Seperti gadis kecil.” Sahut Feitan.
“Apa! Awas kalian kalau berbicara seperti itu lagi padaku! Dasar kau bajingan!” Ancam Phinks pada dua rekannya itu.

“Mati kau!!” Phinks marah dan melempari kedua temannya itu dengan batu bata, sendal, dan tong sampah.

“Woy! Sakit tahu!” Teriak Shalnark yang berlari bersama Feitan untuk menghindari lemparan Phinks yang mengamuk.

Sementara itu di Goruto Timur tepatnya di istana raja yang baru, sang raja tengah duduk disinggasananya.
“Sembilan hari lagi....” Ucap Raja.

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 230

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -