Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013

Hunter x Hunter Chapter 230 | 9 HARI BAGIAN 1


... ====================­==================== =======

Cerita beralih ke sebuah rawa. Di perlihatkan dua anak sedang berenang di dalam rawa, nampaknya mereka sedang menyelinap karena mereka sangat berhati-hati. Mereka adalah Gon dan Killua.

Setelah sampai dihutan mereka pun keluar dari dalam air dan melanjutkannya melalui jalan darat.
“Menyelinap itu mudah, tapi hal terpenting adalah bagaimana kita bisa masuk ke bagian inti musuh?” Ucap Killua.
“Itu juga berbahaya kalau sampai ketahuan oleh mereka, betul?” Tanggap Gon, “Kau pasti tahu banyak hal, Killua.” Lanjutnya.


“Aku hanya mengutip dari saudaraku, dan mungkin dia juga mengutip dari kakek.
Pada zaman dulu kala, mereka mempunyai situasi yang sama selama bekerja. Ada informasi serupa yang diposting di situs hunter. Ada kesempatan baik bahwa mereka masih menggunakan sistem yang sama.” Jelas Killua.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 230 - Cerita hunter x hunter versi 2

Gon dan Killua memasuki wilayah hutan. Mereka telah sampai disebuah kampung di mana terdapat rumah-rumah sederhana yang terbuat dari kayu dengan atap jerami.
“Ini sebuah kampung.” Ucap Gon.
“Ya... Ini cukup kecil.” Ucap Killua.
“Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Gon.
“Menyelinap...!!?” Ucap Killua.
“Kau yakin akan baik-baik saja?” Tanya Gon.
“Kita butuh beberapa informasi terkini.” Jawab Killua sambil mengendap-endap ke kampung, “Meskipun kita telah siap dengan baju yang sama dengan mereka dan lencana untuk menunjukkan peringkat kita, mungkin ada juga metode lain yang mereka gunakan untuk menemukan mata-mata. Lebih baik kita mengumpulkan data sebanyak mungkin.”

Killua dan Gon semakin mendekati kampung itu.
“Tunggu disana sebentar....!!” Pinta Killua agar Gon menunggu sementara dia akan mengecek ke kampung itu.

Killua pun mengecek rumah-rumah itu satu persatu sampai larut malam, namun dia tidak menemukan seorang pun. Killua lalu memanggil Gon karena dirasa sudah aman.

“Ini kosong.
Apa kau pikir mereka sudah pergi ke Peijing?” Tanya Gon, mereka sekarang sedang memasuki rumah kosong.
“......” Killua hanya diam.
“Tidak..?” Tanya Gon lagi.
“Sesuatu telah terjadi di sini. Dan mereka mencoba untuk menyembunyikannya.” Ucap Killua menemukan sebuah lubang di tembok, “Meskipun pekerjaan mereka cukup ceroboh.”

Mereka keluar dari rumah itu dan berjalan ke arah lain melewati semak-semak. Mereka menemukan beberapa mayat dan juga anjing-anjing liar disekitarnya.
“Mereka menggali lubang terlalu dangkal sehingga menarik perhatian anjing-anjing liar.
Seluruh kota mungkin telah dimakamkan di sini.” Ucap Killua.
“Apa mungkin ini bisa berarti?” Tanya Gon.
“Ini adalah tujuan sebenarnya dari Rally Nasional.” Jawab Killua.
“??” Gon tak paham dengan jawaban Killua.
“Untuk menciptakan situasi dimana seluruh kota tahu desa bisa menghilang tanpa menimbulkan kecurigaan.
Seleksi telah di mulai...!!!” Ucap Killua dan saat itu juga dia teringat dengan Pitou.


“Jika kau berpikir tentang hal ini, akan sangat aneh untuk mengumpulkan seluruh negeri dan menyeleksi sekaligus. Jadi semuanya ada sekitar 5.000.000 warga negara. Lebih mudah untuk mengelola proses tersebut dengan desa atau kota.
Masalahnya jadi anggota keluarga atau rekan ditempat kerja menyebabkan keributan yang menghilang. Namun keberadaan peristiwa prioritas tinggi bahkan seperti rally nasional tidak akan membuat tak adanya diperpanjang selama periode yang terkesan sangat aneh.
HP tidak ada sinyal disini jadi jika kau merasa berpikir bahwa mereka semua sudah keluar, itu hanya akan dialami untuk kehilangan kontak. Pekerjaan akan berjalan sangat lancar.
Peijing terletak di ujung timur paling selatan negeri ini, sehingga akan lebih baik untuk memulai seleksi dari daerah terjauh dan melanjutkannya.
Jika pemerintah mengumumkan sebelumnya waktu keberangkatan untuk setiap area dan memerintahkan mereka untuk segera berangkat ke ibukota. Tidak akan ada bahaya kelompok berada dalam kontak satu sama lain sebelum meninggalkan.” Ucap Killua menganalisa sambil terus melanjutkan perjalanan.
“Mereka tidak perlu khawatir tentang segala jenis masalah karena mereka mencegah orang dari bersatu dan berpotensi mengabaikan yang lain.” Ucap Gon, “Tetapi...” Lanjutnya.
“Hmm?” Gumam Killua.
“Jika kau berpikir tentang hal ini, mereka mencoba pergi berkeliling memukuli 5.000.000 orang. Seluruh negara...” Ucap Gon.
“Yeah... Mereka hitung bahwa bahkan jika 1% bertahan hidup, akan masih menghasilkan 50.000 tentara.” Jelas Killua.
“Aku tidak mengacu pada apa yang kita bicarakan sebelumnya. Bahkan jika ada 10, ada sembilan hari tersisa.
Dalam rangka untuk menempatkan 5.000.000 orang melalui seleksi, apa mereka juga tidak akan membutuhkan banyak pemilih untuk melakukannya? Jika pengguna Nen tunggal menempatkan 10.000 orang melalui seleksi selama 10 hari, mereka akan membutuhkan...
Er..........” Ucap Gon sambil menghitung, namun Gon sangat lemah dalam berhitung hingga dia kebingungan sendiri.
“Itu 500.” Ucap Killua membantunya.


“Apa kau mencoba untuk bilang bahwa tidak ada cara, selain banyak prajurit semut mampu menggunakan Nen?” Tanya Gon.
“Ya. Itu adalah apa yang aku pikirkan juga. Tapi jawabannya mungkin simple.” Jawab Killua.
“?”
“Bahkan gak masalah jika penyeleksi tidak tahu cara menggunakan Nen.” Jelas Killua.
“Hah? Kok gitu?” Tanya Gon.
“Mereka cuma bisa mengontrol.” Jawab Killua sambil mengingat Kaito yang dikendalikan Pitou, “Itu mungkin satu-satunya kemampuan. Mungkin dapat melakukan kontrol otomatis yang sederhana, dan seperti Gensuru harus bisa mengontrol jumlah besar orang secara bersamaan.
Bahkan memancarkan aura manusia normal, jadi jika mereka menggunakan dan memaksa mereka untuk berkonsentrasi aura yang pertama mereka dan meninju target yang dipilih. Tentara instan 50.000 dapat diciptakan dengan mudah. Lebih dari 4.950.000 mayat.” Lanjut Killua menjelaskan.
“......” Gon tampak kesal membayangkan apa yang akan terjadi jika rencana raja terjadi.
“Tapi tidak semua buruk. Jika asumsiku benar, maka akan mudah untuk berhenti koleksi. Kita menyebabkan keributan dengan mengambil satu yang dikontrol selama proses seleksi dan jika orang-orang yang telah lolos melihat situasi kota-kota lain dan desa-desa, seharusnya cukup.
Jika mereka bukan pengguna Nen nyata dan hanya amatir dikontrol, itu akan mudah untuk membawa mereka keluar. Jika kita akan menyerang mereka, kita menimbulkan keributan besar dengan mudah.” Ucap Killua, “Masalahnya adalah...!! Mereka akan segera menangkap kita.
Jika kita bergerak, kemungkinan besar kita akan segera terdeteksi dan jika kita ingin mengeksekusi rencana pria tua itu, pasti akan lebih baik tidak meniup cover. Apa yang akan kita lakukan?”


Sementara Gon diam dan berpikir, tampak dia sangat kesal.
“Ayo kita lakukan itu...!” Ucap Gon tiba-tiba, “Kalau seleksinya telah dimulai, mustahil bagiku hanya berdiri dan diam.” Lanjutnya.
“Aku mengerti...! Ayo lakukan.” Tanggap Killua setuju, “Tapi aku akan melakukannya sendiri. Kau sembunyi saja...!!” Lanjut Killua membuat Gon bertanya-tanya.
“!?” Gon bingung dengan maksud Killua. “Kenapa? Kenapa tidak kita berdua?”
“Jangan lupa, objek paling penting.” Jawab Killua membuat Gon sedih, “Untuk mengalahkan yang satu itu, bukan? Semua itu harus kau pikirkan.” Lanjutnya mengingatkan agar Gon fokus pada Pitou. Gon pun tertunduk.
“Tinggalkan semuanya, aku akan aduk pancinya dengan baik...!! Dan maafkan aku untuk berkata seperti ini, akan lebih mudah jika aku melakukannya sendiri.” Ucap Killua membuat Gon makin sedih.
“Baiklah....” Gon menyetujuinya meski dia sebenarnya kurang setuju.
“.... Benarkah?” Tanya Killua sementara Gon hanya diam, “Apa kau benar-benar mengerti?”
“....Killu... A.” Ucap Gon.
“Berjanjilah kepadaku kau tidak akan bergerak.” Ucap Killua mengepalkan tangannya, “Tak peduli berapa banyak orang mati didepanmu. Janji!!” Teriak Killua meminta sahabatnya itu agar berjanji tidak ikut campur.
“.....” Gon hanya diam.

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 231


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -