Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 09 Mei 2013

Foto: ==============| UPDATE CERITA |==============

Hunter x Hunter Chapter 231 | 9 HARI BAGIAN 2
Teks Version by : Wahįd Hašýįm
Mangaka : Yoshihiro Togashi

====================­==================== =======

Mereka berdua sama-sama terdiam, tapi di balik itu terlihat Killua sangat mengkhawatirkan sahabatnya.
“Aku akan menghubungimu karena kita masih bisa menggunakan Handphone di sini...” Ucap Killua memalingkan mukanya dari Gon.
“Killua.” Ucap Gon bingung dengan sikap Killua sebelumnya.
“Maaf.... Tak apa-apa. Aku cuma sedikit terganggu, hanya itu.” Ucap Killua meyakinkan Gon.
“......” Gon hanya diam.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 231 - Cerita hunter x hunter versi 2

Mereka berdua pun kembali menyusuri hutan, tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengawasi mereka.
“Apa...? Mereka bukan penduduk di kota ini. Mereka terlalu muda untuk jadi mangsa. Tapi, apa mereka kuat...? Atau mereka pembunuh...?
Apa mereka ke sini untuk membunuh sang raja...!?
Kalau itu masalahnya aku tak bisa membiarkan mereka. Aku tak suka situasi dua lawan satu.
Terutama yang berambut putih sebelah kiri...
Aku bisa melihat gerakannya sangat berhati-hati sejak ia datang ke sini. Dia berpotensi sebagai komandan divisi?” Pikir seseorang yang mengawasi mereka berdua.

Rupanya Killua menyadari dirinya sedang diawasi, dia pun berhenti dan melihat ke belakang.
“......” Killua melihat-lihat sekelilingnya namun tak menemukan siapapun, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

“Sudah kuduga dia tak biasa, meski aku sudah menghapus sinyal keberadaanku, dia masih saja merasakan sesuatu.” Pikir orang itu melihat kemampuan Killua.

Gon dan Killua memutuskan untuk berpisah.
“?..... Kukuku... Sangat pantas...” Pikir orang itu melihat mereka berpisah. 
By @[273425049430283:]

Beralih ke sebuah kota, tepatnya di sebuah hotel, Morau dan Novu tengah menemui seorang petinggi pemerintahan.
“Apa akan baik-baik saja?” Tanya petinggi itu sambil meneguk segelas anggur diiringi dengan suara musik, “Kau bilang aku dan keluargaku bisa menghianati kota ke-3...”
“Kau bisa istirahat dengan tenang. Kami baru saja mendapat permintaan izin dari politikus terdekat, dan kami sudah menyiapkan dokumennya.
Yang harus kamu lakukan hanyalah tanda tangani surat ini.
Sementara kau akan aman tergantung situasi dalam penyingkapan militer. Disebutkan dengan jelas dalam dokumen. Tapi, jika kau tak memenuhi persyaratan setelah kau tanda tangan, maka kau telah membuat kerugian kedua belah pihak.” Jawab Novu.
“Itu bukanlah yang patut kau takuti, akan ku ceritakan semua.
Semua...” Ucap petinggi itu sambil melihat pemandangan bangunan kota saat malam hari dari jendela, “.... Semua perbuatan jahat si brengsek itu telah berkomitmen.” Lanjutnya.
“Kami akan menghargai itu, hidup kami tergantung dengan itu.” Ucap Morau, “"Si Brengsek" huh...? Bicara seolah kau tak terlibat. Segelas wine yang kau genggam itu, kelihatannya kau sangat menikmatinya, apa itu hasilnya ketika kau mengikutinya, dasar pemimpin brengsek...!!
Kau pasti dirujuk pada perbuatan jahat itu dari si brengsek itu...!!
Aku tahu bisnis ya bisnis.” Gerutu Morau dalam hati.

“Jadi Marco-San. Lanjutkan saja rutinitas setiap harimu seperti biasa dan dalam 2 minggu, kau akan temukan keluargamu di pinggiran pantai.” Ucap Morau pada petinggi itu yang bernama Marco.
By @[273425049430283:]

Sementara itu di tempat lain juga di hutan, tampak Knuckle dan Shoot sedang duduk di bawah pohon.
“Ini omong kosong.” Ucap Knuckle tampak kesal, “Aku harap kita hanya duduk dan melihat penduduk mati dan kau bilang kau mengantuk, kau ingin aku membantumu tidur hah berandal...?” Omel Knuckle pada Shoot.
“Tenanglah....” Ucap Shoot menenangkan temannya, namun Knuckle makin kesal dan menempelkan dahinya pada dahi Shoot tanda dia makin kesal.
“Kalau 5 juta penduduk ini "terpilih" dalam periode 10hari. Itu artinya 500.000/hari !! Hanya 10% yang bisa selamat.
Jadi artinya 450.000 penduduk mati terbunuh. Bagaimana mungkin kau bisa tenang...!?” Teriak Knuckle makin emosi.
“Karena kalau kita tak tenang, milyaran penduduk akan menderita !!” Teriak Shoot. “Kalau rencana ini gagal, semua akan mati. Jika kita tak bisa memisahkan tiga penjaga kerajaan dari rajanya, bahkan ketua tak bisa mengalahkannya. Sangat beresiko tinggi jika mereka menemukan persembunyian kita sebelum rencana dimulai. Jelas sekali, keamanan di sekitar raja akan diperketat sekarang tanggung!!” Lanjut Shoot mencoba menjelaskan resiko yang akan diterima kalau mereka tidak hati-hati.
“Jadi kau mau aku hanya dia dan melihat jutaan penduduk tak bersalah mati...” Ucap Knuckle belum terima.
“Itu benar.” Jawab Shoot, “Kalau itu membuatmu mudah, kau bisa menyalahkan semuanya padaku, namun apa itu bukan keegoisan dirimu sendiri melakukan hal tanpa melihat situasi.” Lanjutnya.
“Ugh.” Knuckle terdiam dan mau tak mau mengikuti ucapan temannya itu.
“Mari kita lakukan semampu kita, tapi dengan semua kekuatan kita! Dengan tanpa memperdulikan nyawa kita!!”

Sementara di tempat Gon, terlihat dia tengah beristirahat di bawah pohon sambil menikmati bekal yang dia bawa.
“Aku harap Killua selamat. Dia terlihat sedikit aneh. Mungkin lebih baik kalau bepergian bersama, tapi kalau aku mengikutinya, pasti dia akan marah...” Ucap Gon sambil memakan roti yang dibawanya.

Tiba-tiba Gon kaget karena merasakan sesuatu. Daun-daun dipohon itu berjatuhan, segera Gon berdiri dari duduknya dan dilihatnya ada chimera ular besar bertubuh manusia sedang melingkarkan ekornya pada pohon itu.
Chimera ular itu berusaha melilit tubuh Gon namun dengan cepat Gon meloncat sehingga ia hanya berhasil menghancurkan pohon itu dengan lilitan ekornya. Seketika itu juga pohon itu tumbang.
“Kau melarikan diri dengan baik.” Ucap Ular itu, “Bagaimana kalau dengan ini...?” Lanjutnya sambil menggulung ekornya membentuk per. Dengan menggunakan ekornya sebagi pegas, dia mampu meloncat mengelilingi Gon dengan sangat cepat.

“Aku menggunakan ekorku sekuat musim semi, dan kugunakan untuk menghancurkan pohon, mustahil untuk menghindari seranganku di waktu gelap.” Ucap ular itu.

Akhirnya ular itu mampu menangkap Gon dengan ekornya, dia melilitkan ekornya pada tubuh Gon.
“Hahahaha. Aku menangkapmu!! Akan aku hancurkan kau seperti ini!! ” Namun dengan kekuatan tangannya Gon berhasil membuka lilitan ekor ular itu.
“!?” Mata ular itu melotot karena tidak percaya seorang bocah mampu lolos dari lilitan ekornya.
“Kau tak mengikatku dengan erat.” Ucap Gon sambil meloncat dengan tubuh dialiri aura, “Yang tertangkap itu adalah kau!!” Lanjutnya akan memukul ular itu.

BUUKK BRAAKKK BUUKKK

Akhirnya Gon mengalahkan ular itu dengan mudah. Gon mengikat ular yang wajahnya sudah babak belur karena pukulan Gon itu pada sebuah pohon menggunakan ekornya sendiri.
Lalu Gon kembali berlari untuk melanjutkan perjalanannya.
“Dia sepertinya sejenis ular, dalam situasi terburuk, dia pasti masih bisa hidup meski tanpa makan selama 10 hari.
Dia pasti menemukanku dengan cepat. Aku harus bersembunyi dengan baik, tapi jika aku melawan ular, itu bukan masalah.” Pikir Gon.

[Ular mendeteksi mangsanya dengan menggunakan sensor panas. Dengan kekuatan ini, ular bisa mengetahui lokasi meski dalam kegelapan, menghitung ukuran mereka, bentuk dan jarak dengan merasakan panas tubuh.]

“Tapi sedikit aneh, ada prajurit di daerah yang bukan "pilihan". Mungkin mereka berpatroli karena daerah ini adalah dekat dengan perbatasan.” Lanjut Gon.

Gon terus berlari namun tiba-tiba dia mendapatkan serangan dan membuatnya hampir terjatuh.
Lalu dilihatnya didepannya ada chimera burung hantu jantan dan kelelawar betina.
“Burung hantu dan kelelawar!?” Tanya Gon dalam hati, “Kugh.” Gon tampak kebingungan.
By @[273425049430283:]

“Kukuku kali ini ada dua, apa yang akan kau lakukan.....?” siapakah yang bertanya ini, ada yang tahu? Siapa hayo?

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 232


FREE TAG !!! Silahkan tinggalkan Like & Komentar, jangan lupa di Share juga ya ^^

===============================================

Tolong bantu promo ya dengan cara klik link ini :

http://m.facebook.com/home.php?l&p=%E2%86%92%E2%98%BB+++%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3A+%E2%98%BC%E2%98%BC%E5%BF%8D+Baca+alur+Cerita+Hunter+X+Hunter+Chapter+231+%E5%BF%8D+%E2%98%BC%E2%98%BC%E2%98%BC%3C+SEMBILAN+HARI+BAGIAN+2+%3E%22+%5D%5D+%E2%98%BCBaca+Selengkapnya+L%C2%A1KE+PAGE%E2%98%BB%E2%90%9B%40%5B273425049430283%3A1%5D+%E2%0A%E2%99%A3%0A%0A%E2%99%A3%0A%98%BB+%E2%98%BB+%40%40%5B0%3A%5B273425049430283%3A1%3A+Pertarungan+Masih+Berlanjut%E2%98%BC%5D%5D&refid=13

Cerita hunter x hunter versi 2

Hunter x Hunter Chapter 231 | 9 HARI BAGIAN 2


====================­==================== =======

Mereka berdua sama-sama terdiam, tapi di balik itu terlihat Killua sangat mengkhawatirkan sahabatnya.
“Aku akan menghubungimu karena kita masih bisa menggunakan Handphone di sini...” Ucap Killua memalingkan mukanya dari Gon.
“Killua.” Ucap Gon bingung dengan sikap Killua sebelumnya.
“Maaf.... Tak apa-apa. Aku cuma sedikit terganggu, hanya itu.” Ucap Killua meyakinkan Gon.
“......” Gon hanya diam.



Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 231 - Cerita hunter x hunter versi 2

Mereka berdua pun kembali menyusuri hutan, tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengawasi mereka.
“Apa...? Mereka bukan penduduk di kota ini. Mereka terlalu muda untuk jadi mangsa. Tapi, apa mereka kuat...? Atau mereka pembunuh...?
Apa mereka ke sini untuk membunuh sang raja...!?
Kalau itu masalahnya aku tak bisa membiarkan mereka. Aku tak suka situasi dua lawan satu.
Terutama yang berambut putih sebelah kiri...
Aku bisa melihat gerakannya sangat berhati-hati sejak ia datang ke sini. Dia berpotensi sebagai komandan divisi?” Pikir seseorang yang mengawasi mereka berdua.

Rupanya Killua menyadari dirinya sedang diawasi, dia pun berhenti dan melihat ke belakang.
“......” Killua melihat-lihat sekelilingnya namun tak menemukan siapapun, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

“Sudah kuduga dia tak biasa, meski aku sudah menghapus sinyal keberadaanku, dia masih saja merasakan sesuatu.” Pikir orang itu melihat kemampuan Killua.

Gon dan Killua memutuskan untuk berpisah.
“?..... Kukuku... Sangat pantas...” Pikir orang itu melihat mereka berpisah.
By @[273425049430283:]

Beralih ke sebuah kota, tepatnya di sebuah hotel, Morau dan Novu tengah menemui seorang petinggi pemerintahan.
“Apa akan baik-baik saja?” Tanya petinggi itu sambil meneguk segelas anggur diiringi dengan suara musik, “Kau bilang aku dan keluargaku bisa menghianati kota ke-3...”
“Kau bisa istirahat dengan tenang. Kami baru saja mendapat permintaan izin dari politikus terdekat, dan kami sudah menyiapkan dokumennya.
Yang harus kamu lakukan hanyalah tanda tangani surat ini.
Sementara kau akan aman tergantung situasi dalam penyingkapan militer. Disebutkan dengan jelas dalam dokumen. Tapi, jika kau tak memenuhi persyaratan setelah kau tanda tangan, maka kau telah membuat kerugian kedua belah pihak.” Jawab Novu.
“Itu bukanlah yang patut kau takuti, akan ku ceritakan semua.
Semua...” Ucap petinggi itu sambil melihat pemandangan bangunan kota saat malam hari dari jendela, “.... Semua perbuatan jahat si brengsek itu telah berkomitmen.” Lanjutnya.
“Kami akan menghargai itu, hidup kami tergantung dengan itu.” Ucap Morau, “"Si Brengsek" huh...? Bicara seolah kau tak terlibat. Segelas wine yang kau genggam itu, kelihatannya kau sangat menikmatinya, apa itu hasilnya ketika kau mengikutinya, dasar pemimpin brengsek...!!
Kau pasti dirujuk pada perbuatan jahat itu dari si brengsek itu...!!
Aku tahu bisnis ya bisnis.” Gerutu Morau dalam hati.

“Jadi Marco-San. Lanjutkan saja rutinitas setiap harimu seperti biasa dan dalam 2 minggu, kau akan temukan keluargamu di pinggiran pantai.” Ucap Morau pada petinggi itu yang bernama Marco.

Sementara itu di tempat lain juga di hutan, tampak Knuckle dan Shoot sedang duduk di bawah pohon.
“Ini omong kosong.” Ucap Knuckle tampak kesal, “Aku harap kita hanya duduk dan melihat penduduk mati dan kau bilang kau mengantuk, kau ingin aku membantumu tidur hah berandal...?” Omel Knuckle pada Shoot.
“Tenanglah....” Ucap Shoot menenangkan temannya, namun Knuckle makin kesal dan menempelkan dahinya pada dahi Shoot tanda dia makin kesal.
“Kalau 5 juta penduduk ini "terpilih" dalam periode 10hari. Itu artinya 500.000/hari !! Hanya 10% yang bisa selamat.
Jadi artinya 450.000 penduduk mati terbunuh. Bagaimana mungkin kau bisa tenang...!?” Teriak Knuckle makin emosi.
“Karena kalau kita tak tenang, milyaran penduduk akan menderita !!” Teriak Shoot. “Kalau rencana ini gagal, semua akan mati. Jika kita tak bisa memisahkan tiga penjaga kerajaan dari rajanya, bahkan ketua tak bisa mengalahkannya. Sangat beresiko tinggi jika mereka menemukan persembunyian kita sebelum rencana dimulai. Jelas sekali, keamanan di sekitar raja akan diperketat sekarang tanggung!!” Lanjut Shoot mencoba menjelaskan resiko yang akan diterima kalau mereka tidak hati-hati.
“Jadi kau mau aku hanya dia dan melihat jutaan penduduk tak bersalah mati...” Ucap Knuckle belum terima.
“Itu benar.” Jawab Shoot, “Kalau itu membuatmu mudah, kau bisa menyalahkan semuanya padaku, namun apa itu bukan keegoisan dirimu sendiri melakukan hal tanpa melihat situasi.” Lanjutnya.
“Ugh.” Knuckle terdiam dan mau tak mau mengikuti ucapan temannya itu.
“Mari kita lakukan semampu kita, tapi dengan semua kekuatan kita! Dengan tanpa memperdulikan nyawa kita!!”

Sementara di tempat Gon, terlihat dia tengah beristirahat di bawah pohon sambil menikmati bekal yang dia bawa.
“Aku harap Killua selamat. Dia terlihat sedikit aneh. Mungkin lebih baik kalau bepergian bersama, tapi kalau aku mengikutinya, pasti dia akan marah...” Ucap Gon sambil memakan roti yang dibawanya.

Tiba-tiba Gon kaget karena merasakan sesuatu. Daun-daun dipohon itu berjatuhan, segera Gon berdiri dari duduknya dan dilihatnya ada chimera ular besar bertubuh manusia sedang melingkarkan ekornya pada pohon itu.
Chimera ular itu berusaha melilit tubuh Gon namun dengan cepat Gon meloncat sehingga ia hanya berhasil menghancurkan pohon itu dengan lilitan ekornya. Seketika itu juga pohon itu tumbang.
“Kau melarikan diri dengan baik.” Ucap Ular itu, “Bagaimana kalau dengan ini...?” Lanjutnya sambil menggulung ekornya membentuk per. Dengan menggunakan ekornya sebagi pegas, dia mampu meloncat mengelilingi Gon dengan sangat cepat.

“Aku menggunakan ekorku sekuat musim semi, dan kugunakan untuk menghancurkan pohon, mustahil untuk menghindari seranganku di waktu gelap.” Ucap ular itu.

Akhirnya ular itu mampu menangkap Gon dengan ekornya, dia melilitkan ekornya pada tubuh Gon.
“Hahahaha. Aku menangkapmu!! Akan aku hancurkan kau seperti ini!! ” Namun dengan kekuatan tangannya Gon berhasil membuka lilitan ekor ular itu.
“!?” Mata ular itu melotot karena tidak percaya seorang bocah mampu lolos dari lilitan ekornya.
“Kau tak mengikatku dengan erat.” Ucap Gon sambil meloncat dengan tubuh dialiri aura, “Yang tertangkap itu adalah kau!!” Lanjutnya akan memukul ular itu.

BUUKK BRAAKKK BUUKKK

Akhirnya Gon mengalahkan ular itu dengan mudah. Gon mengikat ular yang wajahnya sudah babak belur karena pukulan Gon itu pada sebuah pohon menggunakan ekornya sendiri.
Lalu Gon kembali berlari untuk melanjutkan perjalanannya.
“Dia sepertinya sejenis ular, dalam situasi terburuk, dia pasti masih bisa hidup meski tanpa makan selama 10 hari.
Dia pasti menemukanku dengan cepat. Aku harus bersembunyi dengan baik, tapi jika aku melawan ular, itu bukan masalah.” Pikir Gon.

[Ular mendeteksi mangsanya dengan menggunakan sensor panas. Dengan kekuatan ini, ular bisa mengetahui lokasi meski dalam kegelapan, menghitung ukuran mereka, bentuk dan jarak dengan merasakan panas tubuh.]

“Tapi sedikit aneh, ada prajurit di daerah yang bukan "pilihan". Mungkin mereka berpatroli karena daerah ini adalah dekat dengan perbatasan.” Lanjut Gon.

Gon terus berlari namun tiba-tiba dia mendapatkan serangan dan membuatnya hampir terjatuh.
Lalu dilihatnya didepannya ada chimera burung hantu jantan dan kelelawar betina.
“Burung hantu dan kelelawar!?” Tanya Gon dalam hati, “Kugh.” Gon tampak kebingungan.


“Kukuku kali ini ada dua, apa yang akan kau lakukan.....?” siapakah yang bertanya ini, ada yang tahu? Siapa hayo?

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 232

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FAHRUDINIZER BLOGZ™ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -